LSI Denny JA: 70,3% Responden Nilai Ekonomi Indonesia Sedang dan Baik
Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa menyatakan, sebanyak 70,3 persen pemilih menilai kondisi ekonomi Indonesia sedang dan baik. Sedangkan 24,7 persen menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis temuan terbaru survei nasional mengenai persepsi ekonomi dalam menentukan pemenang Pilpres 2019.
Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa menyatakan, sebanyak 70,3 persen pemilih menilai kondisi ekonomi Indonesia sedang dan baik. Sedangkan 24,7 persen menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Bagaimana cara LSI Denny JA melakukan survei tentang elektabilitas partai? Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
-
Berapa elektabilitas PSI menurut survei LSI Denny JA? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
Dia menyebut berdasarkan survei tersebut pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf dinyatakan lebih unggul. Sebab yang menganggap ekonomi saat ini baik dan sedang lebih menyatakan dukungan ke petahana.
"Dari mereka yang mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini sedang dan baik sebesar 64,4 persen menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf. Dan sebesar 20,5 persen memilih pasangan Prabowo-Sandi," kata Adrian di kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11).
Sedangkan untuk kategori persepsi ekonomi buruk kata Adrian, pemilih lebih condong memilih pasangan Prabowo-Sandiaga. Untuk pemilih Jokowi-Ma'ruf hanya sebanyak 25,5 persen menyatakan kondisi ekonomi buruk.
"Ini cukup jomplang dengan pemilih Prabowo-Sandiaga yang sebanyak 63,9 persen. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak jawab 10,6 persen," ucap dia.
Dia menjelaskan persepsi baik ataupun buruk ekonomi di Indonesia sangat penting bagi kedua pasangan capres dan cawapres. Sebab hal tersebut dijadikan acuan dalam menentukan pilihan.
"Ini menjadi perhatian keduanya, ketika ekonomi buruk, masyarakat akan cenderung pilih nomor 02. Karena pada akhirnya akan menentukan siapa yang akan menang di Pilpres 2019," jelasnya.
Sementara itu, LSI Denny JA melakukan survei nasional di 34 provinsi pada 10-19 November 2018 dengan melibatkan 1200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap responden yang terpilih melalui metode multistage random sampling.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Luruskan Pengerjaan LRT dan Kereta Cepat di Tol Cikampek Bukan Ditunda
Bos BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Turun Jadi 3,7 Persen di 2019
Kemenhub Beberkan Pentingnya Regulasi Ojek Online
Desember, BPJS Kesehatan Raih Dana Talangan Tahap 2 Rp 5,6 Triliun
Strategi Bank Indonesia Kembangkan Ekonomi Syariah
Bank Indonesia Sebut Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tembus 6,1 Persen, Ini Alasannya