Analisis LSI Denny JA: Selama 10 Tahun Jokowi, Peringkat PDB Indonesia di Dunia Naik Menjadi Nomor 16
Pertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
LSI Denny JA menyimpulkan, selama 10 Tahun Jokowi (2014-2024), ekonomi Indonesia tidak hanya tumbuh, tetapi juga naik peringkat dunia setelah mengolah data dari World Bank. Berdasarkan analisis, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mengalami peningkatan signifikan.
Pada tahun 2014, PDB Indonesia tercatat sebesar USD890,81 miliar, yang menempatkan Indonesia pada peringkat 18 sebagai ekonomi terbesar di dunia. Namun, pada 2023, angka tersebut melonjak menjadi USD1,37 triliun, membawa Indonesia ke posisi ekonomi terbesar ke-16 di dunia.
Denny JA mengatakan, pentingnya pertumbuhan PDB sebagai salah satu indikator utama dalam menilai kesehatan ekonomi suatu negara.
“Selama 10 tahun Jokowi, peringkat PDB Indonesia di dunia naik dari nomor 18 menjadi nomor 16. Ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan, seperti pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi, berdampak positif secara nyata,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/10).
Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari beberapa faktor kunci, seperti fokus pada pembangunan infrastruktur dan deregulasi yang memperbaiki iklim investasi. Proyek-proyek pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan rel kereta api yang gencar dilakukan selama pemerintahan Jokowi telah membantu menciptakan jaringan transportasi yang lebih efisien dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Selain itu, kebijakan deregulasi juga berhasil mempermudah investasi asing masuk ke Indonesia. Peningkatan dalam sektor manufaktur dan jasa turut menyumbang pada pertumbuhan PDB selama satu dekade terakhir.
Namun, Denny JA juga mencatat, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan oleh pemerintahan mendatang. Meski PDB tumbuh, ketimpangan ekonomi antar daerah masih menjadi masalah.
“Pembangunan di luar pulau Jawa masih tertinggal, baik dari segi infrastruktur, pendidikan, maupun akses kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, ketergantungan pada ekspor komoditas, seperti batu bara dan minyak sawit, membuat ekonomi Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global. Masalah korupsi juga masih menjadi isu serius yang harus dihadapi untuk menjaga kepercayaan publik dan menarik lebih banyak investasi asing.
Secara keseluruhan, pertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia. Namun, untuk menjaga momentum ini dan mengatasi tantangan yang ada, Denny JA menekankan pentingnya kepemimpinan yang mampu melanjutkan kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
“Jokowi telah meletakkan fondasi yang kuat, dan pemerintahan selanjutnya harus mampu menjaga dan memperkuat apa yang sudah dibangun, sambil mengatasi masalah ketimpangan dan korupsi,” pungkas Denny JA.