LSI: Elektabilitas Demokrat di bawah 5 persen
Tergerusnya suara Partai Demokrat dikarenakan banyak kadernya tersandung kasus korupsi.
Menjelang Pemilu 2014, suara Partai Demokrat diperkirakan terus mengalami penurunan. Tergerusnya suara Partai Demokrat dikarenakan banyak kadernya tersandung kasus korupsi.
Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Demokrat diperkirakan menjadi partai kecil dengan elektabilitas di bawah 5 persen.
"Elektabilitas menurun akibat para kadernya tersangkut korupsi seperti iklan yang ditunjukkan kepada masyarakat. Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng dan Nazaruddin ini yang ditandai berakhirnya rezim Demokrat," ujar Peneliti LSI Adji Alfaraby di Kantor LSI, Jakarta Timur, Minggu (2/2).
Ia menambahkan, Demokrat telah mengalami masalah konflik internal. Selain itu, kultur Demokrat tergantung dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menjadi blunder.
Tidak hanya partainya, tingkat elektabilitas 11 Capres Konvensi Demokrat mengalami hal sama yakni di bawah 5 persen. LSI memperkirakan, tingkat elektabilitas itu sulit naik menjelang pemilu.
"Nama Capres Konvensi Demokrat seperti Dahlan Iskan 2,5 persen, Pramono Edhie Wibowo 2,1 persen, Marzuki Alie 2,0 persen serta peserta konvensi lainnya 2 persen. Jika disimulasikan dengan capres partai konvensi hanya 5 persen," katanya.
Ia memperkirakan pemilih Demokrat pada 2014 beralih memilih partai lain. Sebab, 10 tahun SBY berkuasa masyarakat dilukai dengan kasus korupsi.
"Survei kami Pemilu 2014, Demokrat akan mengalami penurunan drastis dan ditinggalkan para pemilihnya. Faktor paling utama terhadap kemerosotan Demokrat adalah kasus korupsi yang melibatkan mantan petingginya," tandasnya.
Survei ini dilakukan pada 6-16 Januari 2014 dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.200 dengan margin of eror sebesar +/- 2,9 persen melakukan teknik wawancara tatap muka di 33 Provinsi Indonesia.