LSI sebut Ahok ditinggalkan pendukung karena kasus penistaan agama
LSI sebut Ahok ditinggalkan pendukung karena kasus penistaan agama. LSI menyatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan para pendukung meninggalkan mantan Bupati Belitung Timur itu. Peneliti LSI Ardian Sopa menyatakan, efek penistaan terhadap surah Al Maidah adalah faktor penyumbang terbesar hengkangnya pendukung.
Penetapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama berdampak buruk bagi karier politiknya. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan para pendukung meninggalkan mantan Bupati Belitung Timur itu.
Peneliti LSI Ardian Sopa menyatakan, efek penistaan terhadap surah Al Maidah adalah faktor penyumbang terbesar hengkangnya para pendukung suami dari Veronica Tan itu.
"Sejak menjadi viral, video pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang menafsirkan surah Al Maidah Ayat 51 memunculkan kontroversi dan dugaan penistaan agama Islam. Berujung pada demo besar-besaran yang menuntut Ahok diperiksa dan diadili," ujarnya di bilangan Jakarta Timur, Jumat (18/11).
Turunnya tingkat kesukaan masyarakat pada Ahok, lanjutnya, juga sebagai penyebab turunnya nilai elektabilitas Ahok-Djarot. "Selain menilai pernyataan Ahok sebagai sebuah kesalahan, mayoritas publik pun menyatakan bahwa pernyataan Ahok yang menyentil surat Al Maidah Ayat 51 adalah bentuk penistaan agama," kata dia.
Faktor berikutnya adalah, kekhawatiran Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok penuh gejolak sosial. Hal itu terlihat dari maraknya gelombang penolakan ketika berkampanye di sejumlah wilayah.
"Personaliti Ahok yang cenderung kontroversial dengan pihak yang bersebrangan, ditakutkan masyarakat akan membuat gejolak sosial," ujarnya.
Tidak hanya itu, menurut Ardian, sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun Anies Baswedan dipandang menjadi sosok pilihan yang pas untuk Jakarta yang lebih stabil. Dimana gaya dari kedua sosok ini dipersepsikan sebagai individu yang ramah, santun dan menjanjikan Jakarta yang lebih stabil.
Lebih lanjut Ardian mengatakan, status tersangka yang melekat pada Ahok semakin memperburuk citra Ahok dimata masyarakat khususnya warga Jakarta.
"Selama ini semua pejabat (Menteri, Gubernur dll) yang menjadi tersangka diminta mundur dari jabatannya. Ini tradisi yang sudah kuat, tradisi Good Governance," paparnya.
Ardian menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan Ahok dalam merebut hati pemilihnya.
"Pertama, bisa merebut kembali hati mayoritas pemilih Islam yang luka. Kedua, 'play victim' bahwa ia tak salah walau tersangka. Ketiga, jika Agus dan Anies tak berhasil mengambil hati pendukung lama Ahok. Namun tiga hal itu adalah kerja maha sulit. Jika tak bisa dicapai dalam sisa waktu tiga bulan, Ahok justru tersingkir dalam putaran pertama," tutup Ardian.