LSI sebut Luhut bisa bawa Golkar menang Pemilu 2019
Hal tersebut dikarenakan Luhut sekarang ini telah mengakomodir program Pemerintahan Joko Widodo.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa menilai politisi Golkar yang memiliki elektabilitas yang paling tinggi dibandingkan dengan kader lainnya adalah Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
"Dia (Luhut) masih di bawah lima persen. Kalau dibandingkan elektabilitas paling tinggi itu masih dimiliki Presiden Joko Widodo (Jokowi) 45 persen dan Prabowo di angka 20 persen," ujar Ardian di kantor LSI Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur, Rabu (18/5).
Dia mengakui Luhut memang memiliki potensi membawa Golkar menang di Pemilu 2019. Hal tersebut dikarenakan Luhut sekarang ini telah mengakomodir program Pemerintahan Joko Widodo.
"Luhut itu sosok branding baru di partai Golkar. Jadi dia dinilai sosok paling potensial membawa Golkar menjadi pemenang Pemilu capres ke depannya," ucap dia.
Sebelumnya Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menilai Partai Golkar memerlukan 'branding' baru di tengah kepemimpinan baru Setya Novanto. Maksudnya, partai beringin tersebut harus memiliki gagasan atau program baru yang segar dan menjanjikan rakyat.
"Golkar tak hanya melakukan pergantian ketua umum dan kepengurusan saja. Golkar perlu branding baru, roh baru, strategi baru yang lebih besar ketimbang pergantian kepengurusan biasa," kata peneliti LSI Ardian Sopa, di Gedung LSI Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur, Rabu (18/5).
Menurut dia, Golkar sekarang ini bukan hanya sekedar kepada kepengurusan baru atau 'repositioning' di pemerintahan saja, tetapi branding baru juga sangat diperlukan.
"Ini lebih kepada kepengurusan Golkar yang sekarang ini, mulailah dengan membuat gagasan baru yang bisa ditawarkan kepada publik. Publik itu penting karena dari merekalah akan menentukan keberlangsungan partai yang ada di Indonesia," kata dia.
Dari penelitian LSI, ada sekitar 64,5 persen publik yang menyatakan Golkar perlu branding baru untuk dapat berjaya kembali.
"Branding baru ini yang berarti image publik terhadap Golkar. Kemarin itukan masyarakat menilai Golkar ini tempatnya orang konflik semua atau penilaiannya bahwa pragmatisme-nya tinggi, serta di mata orang kan Golkar disebut mata duitan. Rebranding ini terhadap hal hal itu. Hal- hal baru itulah yang harus dirumuskan oleh pengurus yang sekarang," tutupnya.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
Baca juga:
Golkar Jabar targetkan sapu bersih Pilkada Kota/Kabupaten 2017
Dipimpin Setya Novanto, Golkar dinilai perlu 'branding' baru
Survei LSI: Elektabilitas Golkar terus merosot
LSI sebut Luhut bisa bawa Golkar menang Pemilu 2019