LSI: Jumlah Pemilih Jakarta ke TPS Tinggi, Tapi Terbuka Peluang Coblos Semua Kandidat
Terkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali mengeluarkan hasil riset terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Survei ini dilakukan pada 6-12 September 2024 ini terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Dalam surveinya, tingkat pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 nanti untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dinilai tinggi, mencapai 93,3 persen.
"Minimal pada saat ini (93,3 persen) menyatakan bahwa nanti pada tanggal 27 November akan datang ke TPS," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis surveinya secara virtual, Rabu (18/9).
Sementara itu, untuk responden yang sudah menyatakan tidak datang ke TPS sebanyak 0,4 persen. Lalu, yang menyatakan belum pasti akan datang untuk memilih yaitu 5,4 persen dan tidak menjawab 1 persen.
Kemudian, terkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput. Karena, bisa saja pemilih datang untuk mencoblos semua kandidat.
"Karena bisa saja orang datang ke TPS, tapi kemudian di TPS dia nyoblos semua, misalnya. Sehingga suaranya menjadi tidak sah, sehingga tetap terkategori sebagai golput," ujarnya.
Djayadi menyebut, angka-angka tersebut menunjukkan minat untuk datang ke TPS. Sehingga, partisipasi publik di kontestasi tersebut cukup tinggi.
"Kecuali nanti ya kalau nanti ada halangan-halangan yang membuat mereka tidak hadir, misalnya mungkin hujan, mungkin sakit, atau sedang berpergian, dan sebagainya," sebutnya.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel sebanyak 1200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih.
Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20% dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti.