Luhut Binsar Panjaitan, Sang Menteri yang Dijuluki 'The Real President'
Luhut juga dikenal sangat dekat dengan Presiden Jokowi. Luhut sendiri mengaku sudah mengenal lama Jokowi sebelum menjadi presiden.
Sosok Luhut Binsar Panjaitan sebagai menteri dalam Kabinet Kerja langkahnya beberapa kali menjadi sorotan. Bahkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon kala itu pernah menyebutnya sebagai The Real President.
Fadli Zon menilai, sosok Luhut sangat berpengaruh. Apalagi dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Luhut juga dikenal sangat dekat dengan Presiden Jokowi. Luhut sendiri mengaku sudah mengenal lama Jokowi sebelum menjadi presiden. Seperti apa sosok Luhut Binsar Panjaitan, berikut cerita singkatnya:
Super Minister
Dalam sebuah acara Q&A Metro TV, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjawab soal sebutan tangan kanan Presiden Jokowi dan super minister yang ditujukan kepadanya. Luhut membantah bahwa dia merupakan super minister.
"Saya enggak ngerasa super minister, saya kan jarang pergi dengan presiden," katanya.
Luhut kembali menegaskan terkait dengan sebutan tangan kanan presiden. "Saya enggak merasa begitu, beliau itu atasan saya. Saya kerja seperti tentara lah loyal pada atasan," kata Luhut.
Pernah Jabat Kepala Staf Kepresidenan
Saat Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri di tahun 2014, nama Luhut disebut sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Luhut mulai menjabat 31 Desember 2014.
Luhut menjabat sebagai KSP tak berlangsung lama. Pada September 2015, Presiden Jokowi memutuskan untuk menggeser Luhut ke posisi lain. Kemudian kursi KSP diberikan kepada Teten Masduki.
Menko Polhukam
Perombakan kabinet yang terjadi pada 2015 membuat Luhut Binsar Panjaitan digeser menjadi Menko Polhukam. Sebelumnya kursi Menko Polhukam diduduki oleh Tedjo Edhy Purdjianto.
Namun Edhy salah satu menteri yang diganti saat perombakan itu. Sambil berguyon, Tedjo menyebut sudah sejak awal Luhut menjadi Menko Polhukam dan dirinya hanya sekadar mengisi.
"Saya tahu sebetulnya Bapak Luhut sudah lama harusnya di sini, tapi karena sudah menjabat sebagai kepala staf Presiden maka saya sementara ditaruh di Menko Polhukam. Selamat bertugas Pak," ujar Tedjo yang disambut tawa pada undangan yang hadir.
Rupanya, posisi Menko Polhukam hanya sekitar satu tahun dijabat Luhut. Mantan Jenderal TNI ini kembali digeser Jokowi ke jabatan lain.
Menko Kemaritiman
Tahun 2016, Presiden Jokowi kembali bongkar pasang kabinet. Salah satu menteri yang digeser adalah Luhut Binsar Panjaitan. Setelah menjabat sebagai Menko Polhukam, Luhut dipindah menjadi Menko Kemaritiman.
Jokowi percaya kementerian ini dipimpin oleh Luhut. Sebelumnya posisi ini ditempati oleh Indroyono Soesilo dan Rizal Ramli. Namun Luhut yang mampu bertahan hingga saat ini.
Tugas Khusus Presiden
Presiden Jokowi dikabarkan pernah beberapa kali memberikan tugas khusus kepada Luhut Binsar Panjaitan. Contohnya Luhut diberikan tugas politik untuk bertemu dengan Prabowo Subianto yang menjadi calon presiden. Luhut dan Prabowo memang punya kedekatan karena sama-sama pernah berdinas di militer.
Jokowi mengutus Luhut dengan misi ingin bertemu dengan Prabowo untuk mendinginkan tensi politik yang menghangat pasca Pilpres 2019. "Saya sudah mengutus seseorang untuk bertemu beliau (Prabowo)" kata Jokowi pertengahan April lalu.
(mdk/dan)