Mahfud: Jangan korbankan persaudaraan hanya untuk kepentingan lima tahun
Pilkada Serentak 2018 berjalan dengan aman. Tidak ada permusuhan meski berbeda dalam pilihan politik. Ini membuktikan bahwa Indonesia telah mampu menghayati dan menerapkan nilai demokrasi dalam kehidupan nyata.
Pilkada Serentak 2018 berjalan dengan aman. Tidak ada permusuhan meski berbeda dalam pilihan politik. Ini membuktikan bahwa Indonesia telah mampu menghayati dan menerapkan nilai demokrasi dalam kehidupan nyata.
"Tidak ada untungnya bagi siapapun pertikaian dan permusuhan yang menodai kedamaian dan persatuan kita sebagai bangsa. Kita merdeka untuk maju bersama dan kedamaian menjadi salah satu kuncinya," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dalam keterangannya, Kamis (5/7).
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Menurut Mahfud, persaudaraan yang dibangun bangsa ini telah lama terjalin sebagai bagian dari kultur bangsa ini. "Jangan hanya karena perbedaan dalam momentum pemilihan pemimpin yang satu kali dalam lima tahun membuat persaudaraan menjadi rusak. Jangan korbankan persaudaraan hanya untuk kepentingan lima tahun," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menilai pelaksanaan Pilkada serentak telah berjalan dengan damai dan berkualitas. Ke depan, harap Mahfud, kualitas demokrasi di Indonesia harus terus ditingkatkan, terutama menyongsong Pilpres 2019.
"Pilkada Serentak telah berjalan damai dan bebas dari isu money politic yang masif. Tidak ada teror, serta tidak ada penghadangan seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. Aparat yang semula dikhawatirkan tidak netral malah berjalan sangat netral, tidak ada laporan mengenai aparat yang tidak netral," terangnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara Pilkada yang telah bertugas secara profesional. Untuk itu, Guru Besar Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini meminta aparat ke depan membuat semacam cyber army untuk melawan hoaks, kampanye hitam dalam kontestasi politik.
"Berbeda dengan black campaign, negative campaign dibolehkan asalkan berupa fakta-fakta yang menunjukan kelemahan dan kejelekan si calon. Sementara black campaign adalah fitnah dan mengada-ada," terang Mahfud
Ia menilai, penyebaran black campaign secara masif akan mencederai proses demokrasi yang telah dibangun bangsa ini. Lebih berbahaya lagi bila terjadi penyebaran hoax dan fitnah yang dieksploitasi kepentingan politik yang berpotensi membuat ketegangan dan konflik di tengah masyarakat.
Mahfud juga meminta masyarakat menjadi kunci untuk memotong akses penyebaran hoaks dan kampanye hitam. "Di sinilah dibutuhkan orang-orang waras untuk memberantas hoaks dan kampanye hitam tersebut," pungkasnya.
Baca juga:
Moeldoko: Netralitas TNI dalam Pilkada & Pemilu tergantung pada pemimpinnya
Hari ini, Zulkifli Hasan bertemu Anies Baswedan bahas reklamasi dan Pilpres
Demokrat klaim JK tak tolak duet dengan AHY, tapi punya rencana lain
Sejumlah kiai dorong Cak Imin jadi Cawapres siapa saja termasuk lawan Jokowi
Relawan Amin deklarasikan dukungan Anies-Muhaimin maju Pilpres 2019
Kubu OSO tegaskan putusan PTUN tak batalkan Hanura jadi peserta Pemilu 2019