Mahfud saidMD, As'ad Said Ali hingga Din Syamsuddin dinilai layak jadi Cawapres Jokow
Adapula nama Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin serta Tuan Guru Bajang (TGB) atau dengan nama asli M Zainul Majdi dari kalangan Nadhatul Wathan.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah mengkaji sejumlah nama yang akan ditawarkan menjadi calon wakil presiden untuk Joko Widodo. Sekjen PPP Arsul Sani menyebut ada 6 nama dari unsur internal dan eksternal yang tengah dikaji.
Dari unsur internal, PPP memasukkan nama Ketua Umum M Rommahurmuziy. Sementara calon-calon dari eksternal yang tengah digodok, yakni mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Wakil Kepala BIN As'ad Said Ali.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Adapula nama Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin serta Tuan Guru Bajang (TGB) atau dengan nama asli M Zainul Majdi dari kalangan Nadhatul Wathan.
"Selain Romahurmuziy dan Muhaimin, maka Mahfud & As'ad Said Ali (mantan Waketum PBNU & Waka BIN) merupakan cawapres potensial dari kalangan Nahdhyin. Sedangkan Pak Din Syamsuddin yang dari kalangan Muhammadiyah, TGB dari kalangan Nahdhatul Wathan," kata Arsul saat dihubungi, Kamis (15/3).
Meski demikian, Arsul menyebut PPP masih fokus untuk menyusun kriteria calon wakil presiden ideal untuk mendampingi Jokowi. "PPP berpendapat sebaiknya parpol-parpol bicara kriteria dulu, baru kemudian menyampaikan nama-nama," ujarnya.
Soal kriteria, PPP menginginkan sosok yang mampu meningkatkan kinerja dan punya kesamaan visi misi dengan Jokowi.
"Justru ada yang lebih penting yakni kebutuhan pendamping bagi Pak Jokowi yang bisa meningkat kinerja beliau dan punya kemampuan mewujudkan visi dan misi kepresidenannya," tandasnya.
Baca juga:
PDIP tampung usul ulama agar Jokowi pilih cawapres dari kalangan santri
KPU sebut Jokowi tak perlu cuti saat kampanye Pilpres
Zulkifli akui persyaratan ajukan Capres sendiri berat bagi PAN
Strategi parpol mendompleng popularitas Jokowi demi suara di Pemilu 2019
Ini reaksi PAN terkait Mahfud MD siap jadi Cawapres Jokowi