Mahfud MD bisa jadi jalan tengah Jokowi redam koalisi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mengantongi nama untuk digandeng sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019. Para partai pendukung, seperti PDIP dan NasDem pun mengakui bahwa nama cawapres Jokowi tersebut hanya tinggal diumumkan saja.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mengantongi nama untuk digandeng sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019. Para partai pendukung, seperti PDIP dan NasDem pun mengakui bahwa nama cawapres Jokowi tersebut hanya tinggal diumumkan saja.
Dari semua nama yang mencuat, mantan Ketua MK Mahfud MD dinilai paling cocok menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi.
-
Apa yang Mahfud MD soroti dalam debat cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Kapan Mahfud Md diumumkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo? Tepat pada Rabu 18 Oktober 2023, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Mahfud Md menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
-
Sikap apa yang akan Mahfud MD pertahankan jika terpilih menjadi Wakil Presiden? Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD berkomitmen tetap sikap tegas dan idealis apabila nantinya terpilih menjadi wakil presiden RI mendampingi Ganjar Pranowo tahun 2024-2029.
-
Bagaimana Mahfud Md merespon pengumumannya sebagai cawapres? Usai diumumkan jadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo, Mahfud Md yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu menyampaikan terima kasih."Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memberi kesempatan kepada saya selama ini," kata Mahfud di DPP PDIP.
-
Kenapa Mahfud Md dipilih sebagai cawapres Ganjar Pranowo? Saya dengan mantap mengambil keputusan untuk bangsa dan negara dengan mengucapkan bismilah, maka cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md,
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan, Mahfud merupakan figur komplet yang bisa diterima semua partai politik pendukung Jokowi.
"Mahfud MD sangat cocok mendampingi Jokowi karena di tengah parpol saling berebut posisi cawapres, Mahfud adalah figur yang bisa diterima semua pihak," kata Ujang, kepada wartawan, Selasa (10/7).
Diketahui, Golkar sodorkan Airlangga Hartarto jadi Cawapres. PKB jagokan Muhaimin Iskandar sementara PPP usulkan Romahurmuziy.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menyampaikan, Mahfud merupakan figur komplet karena berpengalaman di ranah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sebagai Guru Besar Hukum, kata Ujang, Mahfud juga selalu menjadi rujukan berbagai masalah, khususnya terkait masalah hukum dan kebangsaan.
"Dia juga berlatar belakang santri NU dan KAHMI, organisasi mahasiswa besar di Indonesia. Mahfud bisa diterima kelompok NU dan Muhammadiyah," ungkap Ujang.
Menurut Ujang, langkah yang harus diambil Jokowi kini adalah memilih figur bersih dan bisa meningkatkan elektabilitasnya pada Pemilu 2019. Peningkatan elektabilitas dia anggap lebih penting dibanding mengedepankan keterwakilan politik.
Ujang menilai, Jokowi dan partai pendukungnya bisa saja memilih figur dari luar Jawa sebagai cawapres. Namun, hal itu belum tentu efektif jika tidak bisa menambah elektabilitas Jokowi.
Mengenai keterwakilan politik, Ujang mengatakan, hal itu bisa dilakukan Jokowi saat membentuk kabinetnya nanti. Figur-figur dari luar Jawa yang kompeten dan berintegritas harus dipertimbangkan masuk dalam kabinet Jokowi.
"Jadi sangat rasional kalau Pak Jokowi meminang Mahfud MD karena dia intelektual dan bersih. Mahfud adalah figur yang tidak tersandera masalah hukum," ucap Ujang.
"Kalau soal keterwakilan politik, bisa dibangun dalam kabinet nanti. Percuma memilih figur dari luar Jawa kalau hanya demi keterwakilan politik tapi enggak bisa nambah elektabilitas," sambung dia.
Baca juga:
Demokrat tak akan halangi TGB jika ingin jadi Cawapres Jokowi
LSI Denny JA: Publik tak ingin Pilpres buat rakyat terbelah seperti Pilkada DKI
Andi Arief: PAN, PKB & Demokrat itu gampang, sudah terlalu sering berembuk
Legowo Rommy tak jadi cawapres, PPP cuma titip program keumatan ke Jokowi
LSI Denny JA: Gerakan #2019GantiPresiden makin disukai dan diterima masyarakat
Demokrat akui dukungan TGB buat Jokowi offside, tapi belum tentu dihukum
Surya Paloh temui Jokowi di Istana Bogor, bahas cawapres?