Mahfud MD Sebut Hoaks Surat Suara Tercoblos Membahayakan Bangsa
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD mengajak masyarakat tidak terpengaruh berita hoaks. Sebab hal tersebut membahayakan bangsa.
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD mengajak masyarakat tidak terpengaruh berita hoaks. Sebab hal tersebut membahayakan bangsa.
Mahfud mencontohkan, hoaks surat suara tercoblos di Tanjung Priok pastinya bertujuan memancing agar suasana menjadi keruh. Dia mengaku tidak percaya sama sekali ketika hoaks tersebut pertama kali muncul.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang diklaim oleh video tentang Mahfud MD dan DPR? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Siapa yang menanyakan kepada Mahfud MD tentang sikapnya? Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari Maria Simbolon.
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
-
Apa yang Mahfud MD soroti dalam debat cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
"Karena berita itu muncul tanggal 2 Januari, sementara tanggal 4 Januari saja surat suaranya belum dicetak, bagaimana sudah ada yang palsu kalau yang asli saja belum disepakati," ujar Mahfud MD di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (10/1).
Dia mengaku sedang berada di sebuah desa di Yogyakarta ketika mendengar berita hoaks tersebut. Tiba-tiba, ada seorang warga yang menghampirinya dan melaporkan hal itu kepadanya.
"Sedang salat gitu, menunggu waktu salat Ashar, ada orang masuk 'Pak kapan dari Jakarta, Pak ini Pemilu sudah enggak benar surat suaranya sudah dicetak pemenangnya sudah ditentukan' ditunjukan ke saya ini sudah ada tujuh kontainer di Tanjung Priok. Itukan hoaks, terus dari mana berita itu," tuturnya.
Mahfud mengimbau agar masyarakat Indonesia mengatur hubungan kemanusiaannya. Melalui Gerakan Suluh Kebangsaan yang diketuainya, dia mengedepankan dialog akan kebersamaan dan menghargai perbedaan di Indonesia.
Radikalisme dinilainya menumpang dan mengadu domba melalui produksi berita hoaks. Menurutnya, siapapun tidak perlu merasa dirinya paling benar.
"Yakin paling benar iya, tetapi mengklaim paling benar itu menyebabkan orang lain kita musuhi, itu tidak boleh," katanya.
"Jangan sampai bangsa ini rusak karena hoaks, itu sangat-sangat berbahaya bagi kita. Oleh sebab itu mari kita suluh kebangsaan ini," tandas Mahfud MD.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Baca juga:
Soal Tersangka Hoaks Surat Suara, Timses Tegaskan Tak Ada Kornas Prabowo-Sandi
Elektabilitas Demokrat Diprediksi Merosot Jika SBY Diamkan Andi Arief
Polisi Selidiki Aktor Intelektual dalam Kasus Hoaks Surat Suara Tercoblos
Sandiaga Tak Kenal Tersangka Penyebar Hoaks Surat Suara yang Diduga Kornas Relawan
Mengungkap Modus Pembuat Hoaks Pencoblosan Surat Suara
Timses Jokowi-Ma'ruf Duga Pembuat Hoaks Surat Suara Tercoblos Lebih dari Satu