Maju Mundur PDIP Mendukung Prabowo-Gibran
Pramono hadir di Kertanegara tapi menolak. Sementara Budi Gunawan ikut pembekalan di Hambalang.
Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah tokoh untuk membantunya di pemerintahan lima tahun mendatang. Total ada 108 orang yang bakal didaulat menjadi menteri, wakil menteri dan kepala badan.
Namun, tak tampak kader-kader utama PDIP yang masuk sebagai calon menteri Prabowo-Gibran. Rupanya, internal PDIP pun masih belum satu suara soal arah politik ke depan.
- Ganjar Tungggu Instruksi PDIP, Mahfud MD Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo dan Gibran
- Politikus PDIP Mundur Sebagai Bacagub, Petahana Saling Tantang di Pilgub Sumsel
- PDIP soal Luhut Pandjaitan Dukung Prabowo-Gibran: Mungkin Ada yang Memerintahkan
- Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Hasto PDIP: Semoga Keteladanan Ini Menular ke Pak Prabowo
Apakah menjadi koalisi atau oposisi di pemerintahan Prabowo? Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengungkapkan, di internal PDIP terbagi tiga kubu dalam menyikapi hal tersebut.
"Ya gini, kalau saya bicara sama dikau, keputusan untuk itu aku belum dengar. Tetapi yang berkembang, itu kan, namanya pendapat kan berbeda-beda yang berkembang di antara kawan-kawan itu. Ada yang ingin segera masuk, ada yang kepengen masuknya nanti saja kita lihat perkembangannya dulu kayak apa, kemudian ada yang mengatakan sudahlah nggak usah masuk. Jadi ada tiga klaster yang sedang berdinamika," ungkapnya.
Kendati demikian, Pacul meminta agar publik untuk menunggu apakah akan ada kader PDIP dipanggil ke Kertanegara atau tidak. Sebab, pemanggilan calon menteri masih terus berlangsung.
"Di kawan-kawan pada diskusi. Kan gitu loh. Loh kalau dikau tanya kok sampai hari ini kok belum ada? Yang kemarin kok belum ada kader PDIP yang dipanggil ke Kertanegara? Ya memang belum. Tetapi kan hari ini kan juga masih ada. Kita juga ngerti kok, mari kita amati bersama. Siapa tahu Bambang Pacul dipanggil," imbuh Pacul.
Pramono Anung Menolak
Satu-satunya tokoh PDIP yang muncul dalam pemanggilan calon menteri oleh Prabowo yakni mantan Sekjen PDIP Pramono Anung. Bahkan, Pramono yang maju sebagai cagub Jakarta itu ngobrol kurang lebih satu jam bersama Prabowo di Kertanegara, kemarin Selasa (15/10).
Akan tetapi, Pramono menegaskan, kehadirannya tidak dalam kapasitas menerima jabatan menteri ataupun semacamnya.
"Soal pertemuan saya dengan Pak Prabowo kemarin banyak meragukan, jangan-jangan mas Pram ini mau jadi menteri lagi, enggak. Saya akan fight untuk memenangkan di Pilgub ini, saya akan bekerja sungguh-sungguh untuk memenangkan Pilgub ini," kata Pramono.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani seolah membantah pernyataan Bambang Pacul. Menurut dia, PDIP solid mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia menyampaikan itu saat ditanyai soal pernyataan Bambang Wuryanto soal ada tiga klaster di PDIP yang berdinamika menyikapi pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Kita solid mendukung pemerintahan yang akan datang," kata Puan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (16/10).
Budi Gunawan Hadir di Hambalang
Akan tetapi, dalam pembekalan para calon menteri dan kepala badan di Hambalang, hadir mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
Budi Gunawan salah satu tamu yang datang belakangan di kediaman Prabowo. Hal ini disampaikan oleh Komandan Detasemen Pengawalan Khusus Menhan Prabowo Subianto yakni Letkol Inf. G. Borlak.
Dia bertugas menjaga lalu lalang tamu di gerbang rumah Prabowo."Pak Budi Gunawan terakhir," kata Borlak di Padepokan Garuda Yaksa, Bogor, Rabu (16/10).
Seperti diketahui, Budi Gunawan dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Meskipun, belum secara resmi menjadi kader PDIP.