Politikus PDIP Mundur Sebagai Bacagub, Petahana Saling Tantang di Pilgub Sumsel
Heri Amalindo merupakan politikus PDIP yang juga menjabat Bupati Penukal Abab Lematang Ilir. Dia sebelumnya telah mendapatkan dukungan dari PAN, PKB, dan Hanura
Kabar mengejutkan datang dari bakal calon gubernur Sumatera Selatan Heri Amalindo. Dia menyatakan mundur menjelang pendaftaran di KPU. Otomatis petahana bakal saling tantang menuju Sumsel 1.
Heri Amalindo merupakan politikus PDIP yang juga menjabat Bupati Penukal Abab Lematang Ilir. Dia sebelumnya telah mendapatkan dukungan dari PAN, PKB, dan Partai Hanura, dengan perolehan 13 kursi atau hanya kekurangan dua kursi.
Kabar mundurnya pencalonan Heri Amalindo ini disampikan langsung oleh kuasa hukumnya Firdaus Hasbullah. Dia menyebut pengunduran diri tersebut sebagai bagian dari kedewasaan berpolitik Heri Amalindo dengan mengutamakan kepentingan masyarakat Sumsel agar Pilgub Sumsel berjalan dengan damai, aman, dan kondusif.
"Maka pada saat ini, saya menyampaikan bahwa bapak Heri Amalindo menyatakan mengundurkan diri sebagai bakal calon Gubernur Sumsel pada pemilihan gubernur Sumsel tahun 2024," ungkap Firdaus Hasbullah, Jumat (16/8).
Heri Amalindo menyampaikan permintaan maaf kepada tim sukses dan relawan yang berjuang selama satu tahun terakhir. Sementara arah dukungan, Heri belum menyatakan sikap, termasuk imbauan bagi jejaring relawannya.
"Perihal arah dukungan nanti akan dijelaskan lebih lanjut," kata Firdaus.
Meski sampai saat ini belum keluar surat rekomendasi, mundurnya Heri Amalinda di Pilgub Sumsel mengejutkan DPD PDIP Sumsel. Pasalnya pengunduran diri itu disampaikan Heri mejelang pendaftaran ke KPU sekaligus pengumuman calon yang akan diumumkan oleh PDIP pada pengumuman calon kepala daerah tahap dua.
"Yang bersangkutan (Heri Amalindo) masih menjadi prioritas untuk maju pada Pilgub Sumsel 2024" ungkap Ketua DPD PDIP Sumsel Giri Ramanda Kiemas.
Giri membantah keputusan Heri Amalindo mengumumkan pengunduran dirinya lantaran kemungkinan besar PDIP tidak bakal mengusungnya. Sebab, PDIP akan akan memprioritaskan kadernya sendiri untuk maju dalam pilkada serentak.
Meski tak masuk dari daftar kepala daerah yang diumumkan beberapa hari lalu, Heri Amalindo sebenarnya masih berpeluang diusung PDIP. Sebab, pengumuman tahap dua akan disampaikan usai 17 Agustus 2024 mendatang.
"Rencananya tahap dua setelah 17 Agustus, informasinya ada 14 Kabupaten yang sudah diplenokan dan masih ada 3 yang belum," kata Giri.
Heri Amalindo digadang-gadang maju Pilgub Sumsel bersama Popo Ali yang merupakan kader Partai Golkar. Sementara Golkar telah merekomendasikan Ketua Harian DPD Partau Golkar Sumsel Anita Noeringhati menjadi calon wakil gubernur Sumsel mendampingi Mawardi Yahya.
Mundurnya Heri Amalindo otomatis membuat kandidat tersisa hanya pasangan petahana Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) dan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati). Herman Deru dan Mawardi Yahya 'bercerai' meski sama-sama memimpin Sumsel sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode 2018-2023.