Sowan ke Jokowi, Cagub Sumsel Dapat Arahan Agar Menang di Pilgub
Pasangan Cik Ujang di Pilgub Sumsel mengaku jika kedatangannya ke rumah Jokowi untuk melaporkan perkembangan menjelang Pilkada 2024.
Calon Gubernur (cagub) Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menyambangi Presiden ke-7 Joko Widodo di kediaman Sumber, Selasa (5/11). Gubernur periode 2018-2023 itu diterima Jokowi di ruang tamu dan berbincang empat mata.
Pasangan Cik Ujang di Pilgub Sumsel mengaku jika kedatangannya ke rumah Jokowi untuk melaporkan perkembangan menjelang Pilkada 2024.
"Ya lapor dengan orang tua, saya sedang dalam proses pilkada. Minta doa, minta restunya pada bapak untuk perjalanannya ini bisa nyaman aman dan Insya Allah dimenangkan gitu," ungkap mantan Bupati Ogan Komering Ulu Timur itu.
Selain laporan dan minta didoakan, Herman mengaku mendapatkan arahan dari Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu minta dirinya konsisten.
"Jangan pernah merubah sikap, seperti biasa saja jangan berlebihan. Jangan sampai merubah kondisi yang sudah baik ini," ucap Herman menirukan nasehat Jokowi.
"Yang jelas saya tetap konsekuen dan konsisten dengan arah yang pernah dipesankan bapak. Yakni infrastruktur, konektivitas itu penting. Itu yang paling pokok. Kami ini bisa menggerakkan semua. Dan kita juga akan mencoba di level daerah Kabupaten/kota akan terus kita sambungkan," tambahnya.
Menurut dia, pesan Jokowi saat dirinya menjabat Gubernur adalah membuat exit tol, interchange yang ada bermanfaat bagi pergerakan ekonomi daerah.
"Kami mengucapkan terima kasih bimbingan beliau selama ini," pungkasnya.
Herman Deru dan Cik Ujang maju Pilkada Sumatera Selatan diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Selain Herman-Cik Ujang, Pilkada Sumsel juga diikuti 2 pasang lainnya. Yakni Edy Santana Putra – Rizky Aprilia yang diusung oleh PDI-Perjuangan. Terakhir, pasangan calon Mawardi Yahya – Anita Noeringhati yang diusung Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).