Maruarar nilai strategi tepat PDIP tak buru-buru umumkan jagoan di 2019
Maruarar nilai strategi tepat PDIP tak buru-buru umumkan jagoan di 2019. Politikus PDIP, Maruarar Sirait setuju dengan sikap partainya yang belum umumkan capres-cawapres. Menurut dia, sudah tepat PDIP tak terburu-buru.
Sejumlah partai sudah mendeklarasikan diri mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden 2019. Sebut saja misalnya, Golkar, NasDem, PPP dan Hanura.
Sementara itu, PDIP sebagai parpol pemenang Pemilu 2014 belum memutuskan calon. Padahal PDIP adalah partai tempat Joko Widodo bernaung.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Politikus PDIP, Maruarar Sirait setuju dengan sikap partainya yang belum umumkan capres-cawapres. Menurut dia, sudah tepat PDIP tak terburu-buru.
"Ini merupakan langkah tepat dan strategi yang bagus," kata Maruarar di Jakarta, Senin (19/2).
Maruarar mengatakan, Jokowi adalah kader PDIP. Dan publik sudah tahu itu. Sehingga, kata dia, keterpilihan Jokowi dan PDIP akan berbanding lurus.
"Makanya elektabilitas Jokowi dan PDI Perjuangan selalu berbanding lurus, dan selalu sama-sama unggul," jelas dia.
Hal ini berbeda dengan Golkar. Meski Golkar sudah mengumumkan mendukung Jokowi sejak tahun 2016, namun elektabilitas Golkar cenderung stagnan. Pun demikian dengan NasDem. Bahkan keduanya berada di bawah Gerindra.
Survei nasional teranyar yang diadakan Poltracking Indonesia menunjukkan mayoritas responden memilih PDIP bila Pemilu Legislatif digelar saat ini. Partai Gerindra dan Partai Golkar bersaing di bawahnya.
Ini adalah hasil survei bertajuk 'Proyeksi Skenario Peta Koalisi Pilpres 2019' yang dirilis Poltracking di Hotel Sari Pan Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (18/1/2018).
Survei menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi, dilakukan pada 27 Januari sampai 3 Februari 2018, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,83 persen.
PDIP memperoleh 26,5 persen, disusul di nomor dua ada Partai Gerindra 13,4 persen dan Partai Golkar dengan raihan 11,3 persen di urutan ketiga.
Sementar soal capres, Poltracking merilis, elektabilitas Jokowi sebesar, 57,6 persen. Sementara pesaing terberatnya Prabowo mendapatkan 33,7 persen.
Baca juga:
PDIP gelar Rakernas 23-25 Februari di Bali, deklarasi usung Jokowi?
Megawati: Nomor urut tiga itu 'Metal'
PDIP gelar pesta rakyat usai dapat nomor urut Pemilu 2019
PDIP tak masalah dapat nomor urut berapapun
PDIP-Gerindra-Demokrat berpotensi jadi pemimpin parpol koalisi Pilpres 2019
Lolos jadi peserta Pemilu 2019, PDIP langsung siapkan strategi pemenangan
Marianus Sae diciduk KPK, PDIP siapkan strategi menangkan Emi di NTT