Ma'ruf Amin Imbau Pendukung Tidak Euforia Berlebihan
Adapun alasan Ma'ruf tak ingin ada deklarasi kemenangan karena menghormati KPU. Sebab, yang menentukan kalah menang adalah penyelenggara Pemilu. Dengan begitu, tidak ada sikap mendelegitimasi kedudukan KPU.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengimbau pendukungnya tidak euforia berlebihan menanggapi hasil hitung cepat yang memenangkan Jokowi. Seperti Jokowi, dia meminta tunggu pengumuman resmi KPU.
"Kepada masyarakat supaya tidak berlebihan dalam menyambut. Euforia berlebihan terhadap hasil quick count. Kita seneng ya seneng. Tapi jangan berlebihan karena belum final," ujarnya di kediaman Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Kamis (18/4).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Apa itu quick count? Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa yang melakukan Quick Count? Quick count dilakukan oleh lembaga survei, lembaga pemantau pemilu, atau kelompok masyarakat sipil yang independen dan tidak terafiliasi dengan calon atau partai politik.
Adapun alasan Ma'ruf tak ingin ada deklarasi kemenangan karena menghormati KPU. Sebab, yang menentukan kalah menang adalah penyelenggara Pemilu. Dengan begitu, tidak ada sikap mendelegitimasi kedudukan KPU.
"Karena kita ingin menghornati aturan dan tidak ingin mendeligitimasi kedudukan KPU seakan akan KPU tidak kita perhatikan," jelas Mustasyar PBNU itu.
Ma'ruf mengungkapkan, jika belum resmi sudah deklarasi kemenangan, tidak etis. Maka itu pula meski sudah dinyatakan menang hitung cepat lembaga survei, pihaknya tidak ingin sesumbar merayakan kemenangan.
"Kalau kita menyatakan menang sebelum pengumuman resmi. Kayaknya kok tidak etis. Walaupun orang semua sudah tahu kalau quick count itu biasanya itu yang terjadi," ungkapnya.
"Tapi kita ingin menghormati KPU sebagai lembaga," tambah Ketum MUI itu.
(mdk/fik)