Ma'ruf Amin: Islam dan Kebangsaan Tak Bisa Dipertentangkan
"Para ulama kita di Indonesia sudah dapat menyelesaikan, mengkompromikan antara Islam dan kebangsaan. Sehingga Islam dan kebangsaan tidak ada lagi pertentangan, tidak ada lagi konfrontatif," kata Ma'ruf
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan Islam dan kebangsaan tidak ada pertentangan di Indonesia saat ini. Menurutnya, persoalan keduanya itu sudah diselesaikan oleh para pendiri bangsa sejak negara ini didirikan.
"Para ulama kita di Indonesia sudah dapat menyelesaikan, mengkompromikan antara Islam dan kebangsaan. Sehingga Islam dan kebangsaan tidak ada lagi pertentangan, tidak ada lagi konfrontatif," kata Ma'ruf lewat rekaman suara dalam diskusi di Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa saja menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan 4 menteri Jokowi akan hadir di MK? Keempatnya dijadwalkan hadir di MK pada Jumat, 5 April 2024.
Ketua MUI ini menganggap jika ada yang masih mempertentangkan, artinya orang tersebut mispersepsi.
"Apabila masih ada yang persoalkan bisa mispersepi ke-Islamannya. Sehingga tidak bisa memahami kebangsaan. Atau mispersepi tentang kebanggasaanya sehingga tidak bisa memahami tentang kedua hubungan keduanya," jelasnya.
Ma'ruf menyebut NKRI dan Pancasila adalah kesepakatan dan titik temu. Antara Islam dan nasionalis. Hal itu perlu dijaga seterusnya.
Karena itu, lanjutnya, paham keagamaan yang radikal menjadi tantangan saat ini. Kelompok Islam tersebut tidak mengenal namanya kesepakatan. Berbeda dengan Arab Saudi yang tidak mengenal kesepakatan karena bukan negara majemuk.
"Kita di sini sudah ada kesepakatan dan itu mengikat," tandas Ma'ruf.
Baca juga:
6 Wilayah Ini Kubu Jokowi Targetkan Menang Besar
Ma'ruf Amin Bantah Prabowo: Enggak Ada Ancaman ke Elit
Ma'ruf Amin: Jika Jokowi Menang Akan Kami Wariskan Negara yang Maju Ini
Di Festival Remaja, Ma'ruf Amin Setuju Kampanye Harus Ceria, Cerdas & Tanpa Hoaks
Ada Jokowi, Ma'ruf Amin Optimis Gaet Suara Milenial