Ma'ruf Amin: Saya Tak Merasa Pantas Dipilih Sebagai Cawapres
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin masih belum percaya dirinya dipilih oleh Presiden Jokowo sebagai Cawapres di Pilpres 2019. Dia bahkan merasa senang, karena bukan hanya didukung Jokowi, tapi juga parpol dan ormas NU.
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin masih belum percaya dirinya dipilih oleh Presiden Jokowo sebagai Cawapres di Pilpres 2019. Dia bahkan merasa senang, karena bukan hanya didukung Jokowi, tapi juga parpol dan ormas NU.
"2018 mengesankan, karena tanpa diduga saya terpilih menjadi cawapres. Itu tak diduga, karena saya tak merasa pantas dipilih sebagai cawapres. Artinya dipercaya, bukan hanya oleh presiden (Jokowi), parpol pendukung, dan didukung pengurus pusat NU," ucap Ma'ruf di kediamannya, Jakarta, Rabu (12/12).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
Ma'ruf merasa tahun 2018 hal yang sangat luar biasa. Sementara harapan tahun 2019, dia ingin tak hanya menjadi calon, tapi terpilih menjadi wakil presiden pada Pemilu April mendatang.
"Mudah-mudahan," imbuh pria yang akrab disapa Abah Ma'ruf itu.
Namun dia menekankan di pilpres dan pileg mendatang tidak boleh terjadi perpecahan dan semua pihak menjaga keutuhan bangsa.
Di sisi lain, diakuinya sedikit merasa kehilangan. Karena sejujurnya, Kiai Ma'ruf mengatakan dirinya sangat menikmati jabatan sebelumnya sebagai Rais Aam Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU). Dengan jabatan itu, dirinya bisa ceramah kemana-mana dan membimbing ratusan juga umat Islam di Indonesia.
Kiai Ma'ruf harus meninggalkan jabatan di NU karena dirinya tak bisa melawan atau melanggar aturan yang ada. Di NU, tak boleh ada rangkap jabatan. Bila di Majelis Ulama Indonesia (MUI), dimana dirinya adalah ketua umum, masih dibolehkan menjabat selama masih jadi cawapres.
"Kalau terpilih jadi wapres, saya harus melepaskan diri dari jabatan ketua umum MUI. Itu aturan saya harus pegang, harus patuh. Tidak boleh menghindar, tidak boleh merekayasa karena kita harus patuh pada aturan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ma'ruf Amin Lebih Tertarik Baca Koran Ketimbang Online atau Medsos
Ma'ruf Amin Kenang Kehebatan Timnas Indonesia era Andi Ramang
Ma'ruf Ungkap Alasan Belum Kampanye: Kita Panasin Dulu Mesinnya, Baru Menggerakkan
Ma'ruf Amin Cerita Kesukaannya Dengan Klub AC Milan
Temui Ma'ruf Amin, Pengurus PWNU Jabar Deklarasi Dukung Paslon 01
Jokowi-Ma'ruf Masih Harus Kerja Keras di Jabar dan Sumatera
Cawapres Ma'ruf Amin Sempatkan Baca Koran Tiap Pagi Sebelum Beraktivitas