Marzuki Ali: Kubu Jokowi marah-marah saat survei Prabowo naik
Marzuki juga meminta kedua kubu siap menang dan siap kalah. Jangan memprovokasi.
Wakil ketua majelis tinggi Partai Demokrat , Marzuki Alie , mengimbau kedua kubu pasangan Capres dan Cawapres untuk tidak melakukan tindakan provokasi menjelang pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang. Marzuki menuturkan, siapa pun yang kalah pada pilpres nanti harus bisa menerima kekalahan demi menjaga stabilitas keamanan di negeri ini.
"Siapa pun yang menang itu presiden kita semua, itulah demokrasi. Kalau kalah kita yah tampil mengaku kalah. Jangan memprovokasi kalau kalah karena dicurangi. Ini harus dipahami masyarakat," kata Marzuki saat menjadi pembicara dalam acara, Silaturahmi Ormas Nasional Surya Madani Indonesia, di Cawang Jakarta Timur, Jumat (4/7) malam.
Marzuki melanjutkan, sebelumnya ada pernyataan dari Cawapres Jusuf Kalla yang mengatakan, jika pilpres mendatang akan terjadi kecurangan untuk memenangkan Pilpres. Menurut ketua DPR tersebut sebagai Negarawan, dan juga Mantan Wakil Presiden JK seharusnya tidak pantas berbicara seperti itu.
"Saya berharap kepada pihak sana jangan memprovokasi. Pak Jusuf Kalla sudah memprovokasi kalau pihak sana nanti kalah bilang ada kecurangan. Ini berbahaya beliau sebagai negarawan, manta wapres tapi sikapnya seperti itu," jelasnya.
Selain itu menurut Marzuki Alie , kubu Jokowi juga sempat panik ketika mengetahui elektabilitas Prabowo - Hatta mulai menyaingi Jokowi - JK .
"Begitu Prabowo naik di sana marah-marah, survei nggak bener katanya, dari beda 50 persen masa bisa mengejar," tandasnya.
Baca juga:
Survei media sosial, elektabilitas Prabowo ungguli Jokowi
Suryo Prabowo: Jokowi dipuji asing, Prabowo dibenci dan difitnah
Timses: Prabowo dan Titik Insya Allah rujuk hari ini
Ramai ubah lagu untuk sang 'Prabu'
Kampanye Prabowo, Dhani dikecam bergaya Nazi & jiplak lagu Queen
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Kapan Budi Arie memberikan tanggapan tentang usulan Jokowi menjadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi menanggapi kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak. "Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.