Masih kader Golkar, JK atau Luhut boleh maju ketua umum
Siapapun yang maju sebagai ketua umum harus bisa mengembalikan kondisi partai seperti semula, sebelum kisruh internal.
Aburizal Bakrie memutuskan tidak akan maju lagi dalam pertarungan calon ketua umum Partai Golkar. Dia juga mengajak Agung Laksono tidak maju lagi sebagai kandidat ketua umum dan memberikan jalan pada kader muda partai berlambang pohon beringin tersebut.
Anggota Fraksi Golkar DPR Adies Kadir menuturkan, siapapun kader Golkar berhak mencalonkan diri. Tidak hanya kader muda, tapi tokoh senior pun bisa ikut bertarung dalam bursa calon ketua umum. Termasuk Menkopolhukam Luhut Pandjaitan atau Wakil Presiden Jusuf Kalla.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
"Bisa, dia (Luhut Binsar Pandjaitan) masih kader Golkar kok. JK boleh, Tommy (Soeharto) boleh, mereka masih kader Golkar," kata Adies Kadir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/1).
Menurutnya, siapapun yang maju sebagai ketua umum harus bisa mengembalikan kondisi partai seperti semula, sebelum konflik dualisme kepemimpinan. Namun dia tidak ingin berspekulasi calon kuat yang bakal didukung kader Golkar.
"Di Golkar itu bisa menentukan ketika hari H munas. Begitu pembukaan kita baru bisa lihat petanya. Kalau sekarang masih cair," ucapnya.
Sebelumnya, Adies mengatakan, banyak nama yang telah disebut-sebut sebagai calon ketum baru. Tentunya, kata dia, dari banyaknya kader dengan kapasitas bisa memimpin akan digodok menjelang hari pemilihan.
Pada kesempatan penutupan Rapimnas, Aburizal Bakrie mengatakan jika ketua umum Golkar harus memiliki kemampuan finansial yang kuat. Dari calon yang telah disebutkan di atas, diakui Adies, calon ketua umum juga harus mempunyai kemampuan modal yang kuat.
(mdk/noe)