Masinton: PDIP tetap kokoh pada keputusan dukung Ahok-Djarot
Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan pihaknya belum akan melakukan evaluasi dukungan. Hingga kini, PDIP akan tetap pada keputusannya mendukung Ahok-Djarot sekaligus melihat dinamika proses hukum yang dijalankan Polri.
Polemik pernyataan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama yang mengutip surat Al Maidah berbuntut panjang. Akibat ucapannya, gabungan ormas Islam menggelar demo akbar 4 November lalu dan menuding Ahok sebagai penista agama.
Imbas lain dari kasus Ahok, membuat partai-partai pendukung Ahok berencana melakukan evaluasi atas dukungannya, semisal partai NasDem. Partai NasDem disebut bakal mengkaji ulang dukungan jika Ahok menjadi tersangka atas kasusnya. Lantas bagaimana sikap PDIP?
Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan pihaknya belum akan melakukan evaluasi dukungan. Hingga kini, PDIP akan tetap pada keputusannya mendukung Ahok-Djarot sekaligus melihat dinamika proses hukum yang dijalankan Polri.
"PDIP tetap kokoh pada keputusannya dan tentu akan melihat dinamika terkait strategi di lapangan nanti," kata Masinton di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11).
Pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus Ahok kepada polisi. Polri saat ini tengah melakukan gelar perkara atas kasus Ahok. Sejumlah saksi baik ahli hukum, agama dan tafsir diundang sebagai pengawas.
"Kalau PDIP menyerahkan sepenuhnya proses penanganan kasus kepada penegak hukum, kepolisian dan kami menghormati. Sikap partai, PDIP tetap dukung Ahok-Djarot," tegasnya.
Anggota Komisi III ini menegaskan PDIP belum akan melakukan evaluasi seperti parpol pendukung lain. Hal ini lantaran PDIP masih menunggu proses hukum yang dilakukan Polri.
"Kami tidak akan mengevaluasi, ini kita awasi sama-sama bukan hanya Komisi III tapi media dan juga masyarakat dalam proses gelar perkara. Komisi III akan menanyakan beberapa hal dalam fungsi pengawasan terhadap kepolisian," pungkasnya.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
Baca juga:
Hanura tegaskan tetap komitmen dukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI
Politisi PDIP sebut koalisi parpol pendukung Ahok-Djarot masih solid
Hanura: Mentang-mentang Ahok kena masalah, partai menarik diri
Boleh kah partai tarik dukungan jika Ahok jadi tersangka?
Cara gampang Ahok kumpulkan duit miliaran buat kampanye