Max Sopacua Bantah Mundur dari Demokrat Kubu Moeldoko: Strategi Murahan
Perseteruan antara Partai Demokrat Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Moeldoko kembali memanas. Kini kubu AHY menyebut sejumlah tokoh kubu Moeldoko mundur satu persatu. Salah satunya Max Sopacua, inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Perseteruan antara Partai Demokrat Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Moeldoko kembali memanas. Kini kubu AHY menyebut sejumlah tokoh kubu Moeldoko mundur satu persatu. Salah satunya Max Sopacua, inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Merespon kabar tersebut Max Sopacua membantah dan menyebut apa yang dinyatakan kubu AHY hanyalah sebuah opini serangan balik untuk memecah belah Partai Demokrat Moeldoko.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
"Pihak AHY membuat opini pecah tim Moeldoko dinilai sebagai strategi murahan," kata Max saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (3/10).
Max membantah kabar adanya pecah kongsi dengan mundurnya satu persatu tokoh di belakang Moeldoko dan menyebut kalau itu adalah hoaks.
"Saya adalah salah satu inisiator KLB di Sibolangit. Sayang kawan-kawan membuat berita Hoaks. Tujuannya karena sudah kepepet jadi muncul berita seperti itu," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkap, elite kubu Moeldoko mulai terpecah. Herzaky mengatakan, sejumlah tokoh kubu Moeldoko mundur satu persatu. Bahkan Nazaruddin yang sejak awal jadi investor utama mulai mundur.
"Bukannya saat ini timnya KSP Moeldoko sudah tercerai berai, Max Sopacua mundur teratur, Cornel Simbolon mundur, Muhammad Nazaruddin diduga sebagai salah satu investor keluar dari koalisi," kata Herzaky saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (3/10).
Menurut dia, Nazaruddin keluar lantaran marah usai salah satu kuasa hukum kubu Moeldoko, Rusdiansyah memalsukan tanda tangan kader Demokrat untuk melakukan gugatan terhadap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kasus dugaan pemalsuan tanda tangan itu, kata Herzaky, sudah dilaporkan ke polisi sejak 18 April 2021 dan diharapkan diproses.
Menurut Herzaky, Nazaruddin sudah digantikan mantan kader Demokrat bernama Muhammad Azhari.
Selain itu, Moeldoko disebut sudah tidak mempercayai tim Marzuki Alie dan memilih menggunakan orang dekatnya di Kantor Staf Kepresidenan dengan inisial ES.
Bahkan KSP Moeldoko sudah tidak percayai lagi tim Marzuki Alie dan gunakan orang terdekatnya di KSP inisial ES," kata Herzaky.
Herzaky juga mengungkap, Moeldoko pernah marah besar kepada kuasa hukum kubunya, Rusdiansyah karena membocorkan sebuah pertemuan rahasia di kawasan Ampera Jakarta Selatan. Pertemuan itu digelar untuk rapat dengan orang yang dipercaya bisa mengatur hukum.
"Informasi yang kami dapat KSP Moeldoko marah besar mengetahui hal ini," kata Herzaky.
Selain itu, ketika penunjukan kuasa hukum untuk melakukan gugatan di Mahkamah Agung, ada beda pandangan antar elite di kubu Moeldoko. Jhoni Allen dan Nazaruddin mengusulkan menunjuk Yosef Badeoda sebagai kuasa hukum. Marzuki Alie mengusulkan Rusdiansyah. Namun Moeldoko menghendaki Yusril Ihza Mahendra. Nama terakhir yang ditunjuk sebagai pengacara.
Baca juga:
Kubu Moeldoko Disebut Pecah Kongsi, Ini Kata Marzuki Alie
Demokrat: Kubu Moeldoko Terpecah, Max Sopacua dan Nazaruddin Mundur Teratur
Demokrat: Yusril Berjuang untuk Rupiah, Tapi Mengaku Demi Demokrasi
Yusril Balas Mahfud MD: Pemerintah Sebaiknya Bersikap Netral dan Menyerahkan ke MA
Mahfud MD: Gugatan Yusril Terhadap Demokrat ke MA Enggak Ada Gunanya
Mahfud MD Ungkap Perintah Jokowi Tolak Hasil KLB Demokrat Kubu Moeldoko
Demokrat Sebut Perekrutan Pegawai KPK Tak Lolos TWK Jadi Jalan Tengah