Punya Modal Ini, Mungkinkah Elektabilitas Jusuf Hamka yang Didukung Golkar Bisa Saingi Anies?
Pengamat Politik Wijaya Dg Mapasomba memprediksi elektabilitas Babah Alun tidak akan berbeda jauh dengan bacagub Anies Baswedan
Pengusaha jalan tol sekaligus politikus Partai Golkar Jusuf Hamka alias Babah Alun, diberikan surat instruksi oleh Partai Golkar untuk maju sebagai cagub atau cawagub di Pilkada Jakarta.
Pengamat Politik Wijaya Dg Mapasomba memprediksi elektabilitas Babah Alun tidak akan berbeda jauh dengan bacagub Anies Baswedan yang saat ini berada diposisi teratas.
Wijaya menilai, elektabilitas Babah Alun akan meroket jika nama Babah Alun sudah diuji melalui lembaga survei.
"Walaupun elektabilitas JH (Jusuf Hamka) belum teruji atau masuk radar survei, tapi saya kira tidak akan beda jauh dengan Anies Baswedan, artinya ini akan beda-beda tipis saja," kata Wijaya, dalam keterangan resmi, Senin (29/7).
Kendati demikian, Wijaya belum bisa memastikan apakah elektabilitas Anies bakal lebih moncer daripada Babah Alun atau sebaliknya. Terlebih, elektabilitas Anies tertinggi karena faktor mantan Gubernur Jakarta.
"Tidak bisa juga kita menyebutnya secara langsung, ya kalaupun Anies Baswedan lebih tinggi daripada Jusuf Hamka, menurut saya itu hal yang wajar karena Anies merupakan mantan Gubernur apalagi pernah jadi capres," ujarnya.
Menurut Wijaya, jika elektabilitas Jusuf Hamka di bawah Anies itu merupakan hal yang wajar. Sebab, Babah Alun figur yang baru masuk dunia politik.
Namun, Wijaya menjelaskan, Babah Alun memiliki modal yang cukup besar untuk mengalahkan Anies, karena popularitasnya sebagai penggiat sosial yang dianggap sangat membantu masyarakat.
"Jusuf Hamka adalah pemain baru. Artinya kalaupun elektabilitasnya rendah di bawah Anies tidak masalah. Tapi popularitas Jusuf Hamka di masyarakat sudah tidak bisa diragukan lagi karena dikenal kegiatan sosialnya membantu masyarakat," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut nama Babah Alun masuk dalam 6 lembaga survei internal Partai Golkar. Hal itu disampaikan Babah Alun saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, 13 Juli 2024.
“Nama elu dari enam konsultan Golkar sering muncul, setiap konsultan ada (nama Jusuf),” kata Jusuf menirukan ucapan Airlangga.