Megawati Bicara Orde Baru Reborn, Gerindra Ungkit Pakta Integritas Pj Bupati Sorong
Megawati Soekarnoputri yang menyinggung penguasa bertindak seperti rezim orde baru.
Megawati Soekarnoputri yang menyinggung penguasa bertindak seperti rezim orde baru.
Megawati Bicara Orde Baru Reborn, Gerindra Ungkit Pakta Integritas Pj Bupati Sorong
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman tidak mempermasalahkan pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyinggung penguasa bertindak seperti rezim orde baru. Habiburokhman mengambil pesan positif dari pidato Megawati.
"Kami sangat menghormati ibu Megawati dan kami menyambut positif pidato tersebut, Secara umum itu nasihat beliau sebagai tokoh bangsa kepada kita semua," kata Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (28/11).
Habiburokhman menilai, pesan Megawati mengingatkan agar siapapun yang sedang memegang kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang. Serta tidak memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan politik kelompoknya.
"Belakangan ini banyak warga mempertanyakan soal pakta integritas pj bupati di Sorong, dugaan ketidaknetralan pj bupati Cilacap dengan program Kancing merah, dugaan ketidaknetralan bupati di Majalengka dan banyak lagi," ungkapnya.
"Jangan karena takut kehilangan kekuasaan atau takut tidak berkuasa lagi kita melakukan hal hal yang melanggar prinsip prinsip demokrasi," pungkasnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru. Sebab, dia mengatakan, kemerdekaan Indonesia penuh dengan perjuangan.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Rakornas organisasi sukarelawan dan simpatisan pendukung capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Hall B3-C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
"Mustinya ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel tahu enggak. Kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" kata Megawati.
Megawati menyerukan agar seluruh relawan Ganjar-Mahfud untuk melawan dan memenangkan pasangan nomor urut 3 itu di Pilpres 2024 dengan satu putaran.
"Benar tidak? merdeka, menang kit Ganjar-Mahfud satu putaran," ucap Mega disambut riuh tepuk tangan dari seluruh relawan yang hadir.
Lebih lanjut, dia mengaku merasa tak dihargai. Padahal, dirinya juga pernah memimpin Indonesia. Namun, Mega menegaskan sebagai partai banteng moncong putih tidak akan pernah keok dengan siapapun."Ndak, kadang-kadang ya, kadang-kadang apa ya, saya manusia juga dong. Tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 republik Indonesia lho," ujar dia.
"Saya tentu tidak, apa, nurani saya ya terbuka dong, lho ini gimana sih? Maunya apa sih? Mari kalau mau bersaing, kita, saya kalau suka di PDI Perjuangan, Biar ibu ini perempuan tapi ibu petarung, kita aja lambangnya banteng, mana ada banteng itu keok," imbuh Megawati.