Megawati: Lemhannas bukan lembaga stempel sertifikasi kepemimpinan
"Lembaga ini bukanlah sekadar legalitas untuk meniti karir," kata dia.
Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara dalam rangka 50 tahun Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Megawati duduk di barisan depan panggung utama bersama Gubernur Lemhannas Budi Susilo Supandji.
Dalam pidatonya, Megawati mengaku tidak asing dengan Lembaga Ketahanan Nasional. Kata Mega, Presiden Soekarno berulangkali menyampaikan bagaimana mewujudkan Indonesia yang sepenuhnya berdaulat. Mampu meletakkan dasar-dasar pertahanan dan keamanan yang sesuai dengan geopolitik dan kultur Indonesia.
"Saya akan mengawali dari aspek historis, berkaitan dengan seluruh dinamika politik nasional dan internasional saat itu, dialektika yang terjadi, hingga melahirkan lembaga yang sangat penting seperti Lemhannas," kata Megawati di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI, Jakarta, Kamis (28/5).
Megawati menjelaskan, Lemhanas merupakan wadah untuk menggembleng dan mempertemukan calon-calon pemimpin bangsa. Megawati berpesan, jangan sampai Lemhannas hanya sebatas lembaga tukang stempel.
"Lembaga ini bukanlah sekadar legalitas untuk meniti karir. Bukan pula lembaga stempel sertifikasi kepemimpinan. Lembaga ini dirancang sedemikian rupa, agar para calon pemimpin dari penjuru tanah air, berkumpul, bergotong royong, melakukan kerja kolektif dan merumuskan jalan untuk Indonesia Raya," jelas Megawati.
Bung Karno, kata Megawati, menempatkan lembaga ini sebagai kawah candradimuka atau tempat penggemblengan calon-calon pemimpin. Lembaga ini juga hadir sebagai think-tank para pemikir pejuang, yang berpijak dari posisi Indonesia yang strategis secara geopolitik.
"Melalui wadah ini pula, Bung Karno ingin membentuk 100 persen patriot bangsa, nasionalis sejati, dan unggul dalam pemahaman geopolitik untuk kedaulatan bangsa," tutup Ketua Umum PDI Perjuangan itu.
Untuk diketahui, hadir dalam acara ini sejumlah politikus PDIP seperti Rieke Diah Pitaloka, Hasto Kristiyanto, Eriko Sotarduga dan lainnya.
Baca juga:
Megawati dukung wacana pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya
Megawati: Saya bilang ke Pak Jokowi minta KAA punya roh kembali
Megawati hadiri pidato budaya di Gedung Arsip Nasional
Dikabarkan dipanggil Megawati soal pilkada Surabaya, ini kata Risma
Hubungan Mega-SBY membaik, Demokrat dan KIH sama-sama untung
'Reshuffle hak Jokowi, siapa yang diusung tetap hak Megawati'
'Megawati dan SBY lebih banyak malu-malu kucing buat bertemu'
-
Di mana Fatmawati bertemu dengan Soekarno? Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Kenapa Presiden Soekarno marah kepada para pengawalnya? Presiden Sukarno sangat memperhatikan kebersihan di Istana,Bung Karno bahkan tak segan turun tangan menyapu taman atau jalan di dalam Istana untuk memberi contoh anak buahnya.
-
Apa yang diungkap Noel tentang pertemuan Prabowo dan Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Siapa yang mengenalkan Soeharto kepada Siti Hartinah? Rupanya mereka sudah punya calon. Wanita itu adalah Siti Hartinah. Teman sekelas adik Soeharto, saat sekolah di Wonogiri.