Megawati Tolak RUU TNI-Polri, Ini Alasannya
Megawati melihat, RUU TNI Polri ini digulirkan untuk kembali menyetarakan kedua aparat negara itu.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tegas menolak Rancangan Undang-undang (RUU) TNI-Polri yang tengah bergulir.
"Kalau saya ngomong gini, Ibu Mega enggak setuju (RUU TNI-Polri) ya enggak setujulah,” kata Megawati, di Mukernas Perindo, Jakarta, Selasa (30/7).
- Megawati Sentil TNI-Polri: Mau Disetarakan, Apa yang Mau Disetarakan?
- Momen Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI, Ngegas Sindir Kapolri Jika Polisi Berani Tangkap
- Megawati Minta TNI-Polri Tak Intervensi, Dudung: Kok Enggak Bilang BIN Harus Netral
- Megawati Teriak hingga Serak dan Urat Leher Terlihat: Baru Jadi Aparat Sudah Mengintimidasi Rakyat!
Dia pun mengaku heran mengapa muncul pembahasan RUU ini. Sebab, di eranya saat menjabat sebagai presiden sudah ada Tap MPR Nomor VI/MPR/2020 untuk mengatur tentang pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Megawati melihat, RUU TNI Polri ini digulirkan untuk kembali menyetarakan kedua aparat negara itu.
“Kok sekarang disetarakan. Saya enggak ngerti maksudnya, apa, mbok enggak usah deh ini, ini, dulu,” tegas dia.
“Sampai saya bilang gini kalau disetarakan artinya kalau AURI punya pesawat berarti polisinya juga harus punya pesawat dong,” sambung Megawati.
Lebih lanjut, Megawati mengaku tidak paham dengan alasan RUU TNI dan Polri jika hanya untuk menyetarakan usia pensiun.
“Ada yang bilang oh enggak begitu Bu, Ini persoalan umur, kalau persoalan umur yaudah saja enggak perlu disetarakan. Gitu toh, apa toh, maunya,” tuturnya.
"Lihat dulu TAP MPR-nya. Saya sampai nanya, itu TAP MPR masih berlaku enggak? Berlaku, berlaku surut atau tidak? Tidak Bu. Saya kalau ngomong mungkin cerewet, tetapi semua itu ada kebenarannya, saya enggak ngomong sembarangan, apalagi kalau sudah urusan hukum. Gimana? Terus kalau kitanya diem gitu, kasihan rakyat di bawah," imbuh Megawati.