Membedah Hasil Survei Terbaru Pemilih Loyal Jokowi dan Prabowo
Dari elektabilitas dengan presentase 51,4 persen, sebesar 84,4 persen pemilih mantap memilih Jokowi-Ma’ruf. Sebanyak 15,6 persen pemilih kemungkinan masih bisa berubah. Sementara dari 33,3 persen pemilih pemilih Prabowo-Sandi, sebesar 81,3 persen mantap memilih dan 18,7 persen menjawab kemungkinan berubah.
Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil penelitian tentang elektabilitas capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pada beberapa survei tersebut elektabilitas capres petahana masih unggul dari lawannya.
Selain elektabilitas, lembaga survei juga merekam tingkat kemantapan pemilih terhadap dua pasang capres-cawapres. Hasilnya cukup mengejutkan karena meski para pemilih sudah mantap pada pilihannya namun masih ada kemungkinan untuk berubah. Berikut ulasan dari lembaga survei terbaru:
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Elektabilitas Jokowi-Maruf Unggul Dari Prabowo-Sandi
Menjelang Pencoblosan, Center for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf meraih 51,4 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandi 33,3 persen suara. Sementara yang tidak menjawab ada 14,1 persen dan belum menentukan pilihan sebanyak 1,2 persen.
Survei tersebut dilakukan CSIS pada periode 15-22 Maret 2019. Margin of error survei ini kurang-lebih minus 2,21 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 1.960 responden yang dipilih secara acak bertingkat mewakili 34 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Tingkat Kemantapan Memilih Capres-Cawapres
Survei CSIS juga merekam pemilih yang mantap memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf. Dari elektabilitas dengan presentase 51,4 persen, sebesar 84,4 persen pemilih mantap memilih Jokowi-Maâruf. Sebanyak 15,6 persen pemilih kemungkinan masih bisa berubah.
Sementara dari 33,3 persen pemilih pemilih Prabowo-Sandi, sebesar 81,3 persen mantap memilih dan 18,7 persen menjawab kemungkinan berubah.
"Tingkat kemantapan pilihan pemilih sudah cukup tinggi. Migrasi pemilih antar-calon diprediksi tidak akan banyak terjadi. Pada masing-masing calon, tingkat loyalitas memilih sudah di atas angkat 80 persen. Tingkat kemantapan pemilih Jokowi-Ma'ruf sebesar 84,4 persen, sementara kemantapan pilihan Prabowo-Sandiaga sebesar 81,3 persen," ujar peneliti dari CSIS, Arya Fernandes.
Versi Charta Politika
Elektabilitas capres-cawapres Jokowi-Maâruf Amin lebih unggul dibanding dengan pesaingnya Prabowo Subianto-Sandi. Berdasarkan survei Charta Politika menunjukkan jika elektabilitas Jokowi-Maâruf Amin 53,6 persen, sementara Prabowo-Sandi 35,4 persen.
Sedangkan sisanya sebesar 11 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. "Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan selisih 18,2 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.
Survei dilakukan pada 1-9 Maret 2019. Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error lebih kurang 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/has)