Mendagri minta tak ada provokasi di medsos dan isu SARA saat Pilkada
Mendagri minta tak ada provokasi di medsos dan isu SARA saat Pilkada. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan seluruh calon kepala daerah yang akan berlaga di 101 daerah dalam Pilkada Serentak tahun 2017 tak bersikap saling provokatif khususnya di media sosial. Sebab media sosial dapat memicu gangguan.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan seluruh calon kepala daerah yang akan berlaga di 101 daerah dalam Pilkada Serentak tahun 2017 tak bersikap saling provokatif khususnya di media sosial. Sebab, kata dia, media sosial dapat memicu gangguan stabilitas nasional dalam Pilkada Serentak yang akan digelar pada 15 Februari 2017.
Untuk itu, demi mencegah terjadinya kampanye hitam di media sosial, Tjahjo meminta kepolisian dan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk mengawasi media sosial. "Saya mohon kepolisian dan Kominfo untuk mengusut dengan tegas siapapun yang menyebarkan lewat medsos yang sifatnya provokatif dan mengganggu stabilitas daerah. Karena pilkada ini harus aman, demokratis," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/9).
Tjahjo mengimbau pula untuk seluruh pendukung calon kepala daerah untuk tidak menggunakan isu SARA menjelang maupun pelaksanaan Pilkada. Indonesia merupakan negara yang mengenal Bhineka Tunggal Ika dan masyarakatnya meyakini memilih calon pemimpinnya bukan didasari atas perbedaan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan.
"Kita adalah negara Bhineka Tunggal Ika. Yang penting silakanlah masyarakat punya pilihan politik, punya nurani, sikap politik memilih calon yang sesuai hati nurani," ujarnya.
Mantan Sekjen PDI Perjuangan ini mengakui telah mengendus adanya isu SARA yang dimainkan oleh calon tertentu untuk menjatuhkan lawan politiknya. Untuk itu, dia telah menjalin koordinasi dengan pihak terkait guna melakukan pencegahan.
"Kepolisian sudah mempunyai datanya. Termasuk BIN. Kami komunikasi dengan kepolisian dan BIN dan Bawaslu dan yang penting juga jangan sampai ada politik uang. Itu bisa merusak demokrasi," katanya.
Pemungutan Suara Pilkada Serentak tahun 2017 akan digelar pada 15 Februari tahun 2017. Sementara, pendaftaran bakal calon Kepala Daerah di 101 daerah dalam Pilkada Serentak telah dilakukan pada 23-25 September.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
Baca juga:
KPU DKI bakal tindak tegas timses yang lakukan kampanye hitam
KPU DKI bakal tertibkan kampanye di medsos berbau SARA
Usai daftar KPU, Ahok ngaku terima fitnah & sasaran black campaign
Stiker antipolitik dinasti beredar di Kediri jelang pencoblosan
Cerita spanduk 'Satu Kelurahan, Satu Gereja' yang bikin heboh Depok