Menebak Alasan Desmond Gerindra Tolak Prabowo Bertemu Megawati
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, sikap tersebut merupakan bentuk kekecewaan dan ekspresi atas rencana pertemuan kedua ketum parpol tersebut.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa tak sepakat dengan rencana pertemuan antara Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, banyak orang yang memberikan harapan palsu (PHP) kepada Prabowo.
Berita terbaru Prabowo Subianto selengkapnya di Liputan6.com
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, sikap tersebut merupakan bentuk kekecewaan dan ekspresi atas rencana pertemuan kedua ketum parpol tersebut.
"Ya saya kira ini adalah ekspresi dari kekecewaan dan mungkin penolakan dari Desmond ya terkait dengan wacana pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati, ya bagi Desmond untuk apa kalau tidak menguntungkan Prabowo Subianto," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (24/5).
Kekecewaan Desmond itu karena dirinya memiliki sedikit trauma pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 silam. Saat itu, terjadi perjanjian politik antara Partai Gerindra dengan PDIP yang disebut perjanjian batu tulis.
Sehingga, kejadian atau memori itulah diduga membuat Desmond menolak atau tidak sepakat dengan rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
"Sepertinya memori itu yang kemudian membuat Desmond bersuara agak keras, ya ini jelas menolak dalam pertemuan itu. Cuma kan problemnya apakah Desmond ini mewakili sikap secara Gerindra atau tidak, tentu publik tidak bisa berspekulasi," terangnya.
Meski begitu, apa yang dikatakan oleh Desmond bukan berarti menjadi sikap mutlak dari Gerindra. Karena, hingga kini belum ada keputusan pasti terkait rencana pertemuan itu.
"Tapi yang jelas biasanya sikap resmi Gerindra itu dilihat dari sikap Prabowo ataupun Dasco sebagai Ketua Harian, atau pun Sekjen Ahmad Muzani, tiga orang ini biasanya yang selalu jadi rujukan keputusan resmi Gerindra dalam menentukan langkah politiknya," ungkap Adi.
"Sekali pun Desmond terkesan menolak pertemuan ini, tetapi kalau Prabowo sebagai Ketum Gerindra oke, Dasco juga oke, Sekjennya juga, ya enggak ada masalah. Karena tongkat komando pertemuan ini secara organisatoris ada di Prabowo Subianto sebagai ketua umum, bukan yang lain," sambungnya.
Hubungan Baik Kedua Partai
Selain itu, jika melihat rencana pertemuan kedua ketum parpol tersebut. Nantinya akan ada komunikasi politik yang mana keduanya mempunyai hubungan yang baik-baik saja.
Meskipun kedua partai tersebut sudah memiliki bakal calon presiden 2024 mendatang yakni Ganjar Pranowo dari PDIP dan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.
"Tapi minimal pertemuan antar elite ini bisa mencairkan suasana gitu ya. Karena, belakangan yang terkesan ada tensi dan rivalitas itu Ganjar dan Prabowo ya dan bahkan Anies sama sekali tidak terlampau dihitung ya," ucapnya.
Oleh karenanya, rencana pertemuan kedua ketum parpol tersebut dinilainya sangat positif untuk merilekskan suasana politik yang kian hari berkembang.
"Karena apapun judulnya, Prabowo bisa masuk barisan koalisi Jokowi, itu tentu tidak terlepas dari tangan terbuka yang dilakukan oleh PDIP terhadap Prabowo untuk menjadi bagian dari pemerintah," paparnya.
"Karenanya, masing-masing partai ingin mengusung capres, bukan berarti komunikasi diantara mereka tidak terjadi. Karena kita tidak pernah tahu, ujung dari ini semua. Apa jangan-jangan Gerindra dan PDIP berkoalisi, ini 2024, siapa yang bisa menyangka itu semua," pungkas Adi.
Banyak Orang PHP
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, tengah mengagendakan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Soal waktunya, belum diketahui pasti.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond Junaidi Mahesa merespons rencana itu. Dia tak sepakat.
"Ketemu untuk apa?" tegasnya.
Dia menyebut, selama ini Prabowo sering diberikan harapan palsu oleh pihak-pihak tertentu. Meski tak menyebut nama, menurutnya Prabowo tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut.
"Banyak orang memPHP Prabowo. Tapi semuanya kan lewat," ujarnya.
Rencana Pertemuan Masih Dikomunikasikan
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini masih dalam tahap komunikasi terkait pertemuan Prabowo dan Megawati.
"Ya sebenarnya berbagai komunikasi dilakukan multi level, multi approach," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/5).
Hasto tidak menyebut kapan pastinya pertemuan tersebut bakal digelar. Tetapi, kata dia, karena berkaitan membahas kepentingan soal capres dan cawapres perlu ada pertimbangan matang.
"Komunikasi secara intens dilakukan dengan sangat baik, karena ini berkaitan dengan kepentingan nasional kita, berkaitan dengan capres dan cawapres, masa depan Republik Indonesia, maka segala sesuatunya dipertimbangkan dengan matang," ujar Hasto.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/fik)