Mengupas lumbung suara di tiga provinsi, banyak pilih Jokowi atau Prabowo?
Tim sukses kedua kubu harus segera mengatur strategi untuk meraih suara terbanyak. Sebab, di tiga provinsi berikut ini suara pemilih diungguli oleh salah satu capres.
Sejumlah lembaga survei menyebut elektabilitas Jokowi dan Prabowo Subianto terus bersaing ketat. Ini menunjukkan kedua bakal capres tersebut mempunyai kekuatan yang tak jauh beda.
Tim sukses kedua kubu harus segera mengatur strategi untuk meraih suara terbanyak. Sebab, di tiga provinsi berikut ini suara pemilih diungguli oleh salah satu capres. Berikut suara pemilih Jokowi dan Prabowo di tiga provinsi berdasarkan lembaga survei Alvara Research Center pada Agustus 2018:
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
DKI Jakarta
Sebelum pemilihan cawapres, elektabilitas Jokowi di DKI Jakarta lebih unggul dibanding Prabowo Subianto. Elektabilitas Jokowi mencapai 55,6 persen, sedangkan Prabowo hanya 25,4 persen.
Survei di DKI Jakarta menggunakan multi-stage random sampling melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.237 responden berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih. Lebih dari 50 persen pemilih merupakan kelompok generasi millennial dengan rentang usia 17-35 tahun.
Di mana usia 17-25 tahun sebanyak 22,1 persen pemilih, kemudian usia 26-35 tahun 28,5 persen pemilih. Usia 36-45 sebanyak 23,8 persen pemilih, usia 46-55 tahun 16,3 persen pemilih. Sementara usia 56-65 hanya 9,2 persen pemilih.
Banten
Di Provinsi Banten, elektabilitas Jokowi masih tinggi dari Prabowo sebelum penentuan cawapres. Dalam Alvara Research Center Jokowi meraih 56,0 persen sementara Prabowo 28,7 persen. Lebih dari 60 persen pemilih merupakan kelompok generasi millennial dengan rentang usia 17-35 tahun.
Di mana usia 17-25 tahun sebanyak 26,6 persen pemilih, kemudian usia 26-35 tahun 33,6 persen pemilih. Usia 36-45 sebanyak 23,1 persen pemilih, usia 46-55 tahun 10,5 persen pemilih. Sementara usia 56-65 hanya 6,2 persen pemilih.
"Survei di Banten menggunakan multi-stage random sampling melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.237 responden berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jawa Barat
Selain di dua provinsi tadi, Jokowi juga memiliki suara tertinggi dari Prabowo Subianto di Provinsi Jawa Barat. Jokowi mendapatkan suara 47,7 persen sementara Prabowo hanya 34,4 persen.
Survei di Jawa Barat menggunakan multi-stage random sampling melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih. Lebih dari 50 persen pemilih di Jawa Barat merupakan kelompok generasi millennial dengan rentang usia 17-35 tahun.
Di mana usia 17-25 tahun sebanyak 25,8 persen pemilih, kemudian usia 26-35 tahun 25,5 persen pemilih. Usia 36-45 sebanyak 22,6 persen pemilih, usia 46-55 tahun 16,8 persen pemilih. Sementara usia 56-65 hanya 9,3 persen pemilih. "Meski unggul, keunggulan Jokowi belum aman terutama di Jawa Barat dengan selisih 13,2 persen," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.