Mengupas Strategi Perang Total Kubu Jokowi Jelang Pilpres 2019
Jokowi-Ma'ruf akan total berkampanye untuk meraup suara sebanyak-banyaknya, karena itu kubu Jokowi terus mematangkan strategi,
Jelang dua bulan pencoblosan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin pada, Rabu (13/2) lalu berkumpul untuk membahas strategi Pilpres 2019. Jokowi-Ma'ruf akan total berkampanye untuk meraup suara sebanyak-banyaknya, karena itu kubu Jokowi terus mematangkan strategi, salah satu strategi yang digunakan yakni perang total.
"Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total," kata Wakil Ketua TKN, Moeldoko.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Berikut strategi perang total versi kubu Jokowi-Ma'ruf Amin:
Bersifat Ofensif
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin, Erick Thohir meminta jajarannya bersikap ofensif terhadap serangan yang dilakukan lawan. Dia menilai, selama ini kubu Jokowi-Ma'ruf cenderung bersikap defensif.
"Ofensif yang saya maksud adalah, kita nggak boleh tinggal diam kalau dijelek-jelekin Pak Presiden kita dan Capres kita," ujarnya.
Jokowi Menyerang Sesuai Data
Capres Jokowi belakangan ini cenderung berbicara lebih keras atas tudingan lawan politiknya. Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir mengatakan serangan yang dilakukan Jokowi berdasarkan fakta dan data serta dilakukan berdasarkan perhitungan yang cermat.
Erick mengakui Jokowi sudah saatnya bergerak ofensif. Menurutnya, strategi itu perlu dilakukan lantaran sering dilaporkan ke Bawaslu tanpa data akurat dari pihak lawan. "Jadi saya katakan, sudah selayaknya tim hukum kita ofensif melaporkan dengan fakta dan data," tegasnya.
Selain ofensif, dia menganggap pihaknya perlu lebih gencar mensosialisasikan capaian-capaian kerja pemerintahan Jokowi. Sebut saja pembangunan infrastruktur hingga sumber daya manusia.
"Intinya menjelaskan ada manfaat jangka pendek dan ada jangka panjang. Sama seperti menanam pohon buah, kan tak ujug-ujug langsung berbuah. Ini yang bagaimana undecided voters perlu dijelaskan. Lalu selanjutnya bagaimana Pak Jokowi akan kembangkan sumber daya manusia kita," kata Erick Thohir.
Menentukan Center Of Gravity
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menyampaikan, saat ini strategi yang digunakan pihaknya diistilahkan dengan perang total.
"Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity (titik pusat) dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu," ucap Moeldoko.
Moeldoko juga menjelaskan strategi yang digunakan yakni menggunakan konsep tidak meniru. Jadi apa yang dilakukan benar-benar hal yang baru. "Di mana kita tidak mau fotocopy. Jadi yang kita lakukan adalah betul-betul sesuatu yang baru dan kita tidak mau mengikuti apalagi fotocopy," jelas Moeldoko.
Memetakan Setiap Daerah
Moeldoko juga mengatakan di setiap daerah akan digunakan strategi berbeda untuk meraup suara. Tergantung bagaimana isu di tingkat lokalnya.
"Bukan lagi potensi (kekuatan) tapi kita menuju kepada kekuatan, kita kenali semua target-target, strategi yang kita terapkan dengan isu lokal, tidak harus terkonsentrasi, tapi karakteristik daerah memiliki karakter yang berbeda. Semua itu terorganisir dengan baik dan kita bisa baca hasilnya. Itulah kira-kira yang kita lakukan. Kita tidak bicara perang taktis, karena itu bagian yang saya sembunyikan," ujar Moeldoko.
Dia juga menuturkan, target suara nasional yang akan diraih, dikisaran 70 persen suara. "Kalau saya berbicara dengan berbagai daerah, dia berani menentukan. Para pemimpin daerah yang sudah bersatu dengan kami, masing-masing sudah menentukan. Antara 70 persen," pungkasnya.
Mendekati Swing Voters
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf terus membidik suara potensial yang akan mendongkrak elektoral pasangan nomor urut 01 itu. Wakil Ketua TKN, Karding menyebut ada empat daerah yang akan menjadi fokus TKN. Karding beralasan, membidik empat daerah tersebut lantaran swing voters masih cukup besar.
"Kami akan fokus menggarap daerah-daerah kota, daerah-daerah kelas menengah, daerah-daerah terpelajar, dan daerah-daerah milenial. Ini yang memiliki kemungkinan dan kecenderungan untuk swing," ujar Karding.
Karding menambahkan, upaya menggaet swing voters di empat daerah yang disebutkan menyesuaikan kebutuhan masyarakat setempat. "Jadi itu nanti akan kita bangun secara baik dan kreatif fokus kepada kelompok-kelompok pemilih yang kita tuju," kata Karding.
(mdk/has)