Menteri Jokowi beraliran neoliberal diminta mengundurkan diri
"Menteri yang tidak memiliki pemahaman, apalagi aktualisasi Trisakti dan Nawacita, mereka masuk dalam golongan neolib."
Direktur Eksekutif Lembaga Studi Kebangsaan 1998 Nuryaman Berry Hariyanto mengatakan bagi para menteri kabinet kerja Jokowi-JK yang beraliran neoliberal (mengutamakan kepentingan asing) baik dari segi perekonomian maupun sektor lain sebaiknya mengundurkan diri.
Dia menilai bangsa Indonesia butuh menteri-menteri yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, sehingga dapat membangun Indonesia lebih baik.
"Menteri yang tidak memiliki pemahaman, apalagi aktualisasi Trisakti dan Nawacita, mereka masuk dalam golongan neolib. Dan neolib sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sebaiknya mundur," kata Berry pada acara diskusi 'Siapa Pembajak Reformasi, Trisakti dan Nawacita?' di bumbu desa, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
Berry menilai, Indonesia tidak pantas dipimpin oleh pejabat-pejabat yang tidak paham ideologi negaranya sendiri. Karena bangsa yang besar butuh sosok para pejabat yang Pancasilais.
"Tidak mungkin bangsa yang besar dan sarat dengan nilai-nilai ideologis filosofis ini harus dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang gagal ideologi", tegasnya.
Memasuki periode tahun kedua pemerintahan Jokowi, masih kata Berry, gerakan dan aksi bersih-bersih harus terus dilakukan oleh Jokowi dan jajarannya.
Bagi para pejabat publik, mulai dari menteri, dirjen, petinggi BUMN, kepala badan dan lembaga negara yang tidak bernapaskan Trisakti dan Nawacita sudah sepatutnya dicopot.
"Mereka akan menjadi benalu dalam gerakan terwujudnya Trisakti dan Nawacita," tegasnya.
Lebih jauh Berry mendorong Presiden Jokowi untuk selektif memilih para pembantunya yakni menteri-menteri yang tergabung dalam kabinet kerja bukan hanya kompeten pada bidang semata, juga harus memiliki jiwa Pancasila bukan jiwa neolib.
"Sejumlah menteri sepertinya akan masuk dalam bidikan (target) reshuffle kabinet kedua. Dan, sudah semestinya Presiden Jokowi menggunakan parameter ini sebagai rujukan keputusannya untuk mencopot sejumlah menteri yang anti Trisakti dan Nawacita,"
Sebab itu, sambung Berry, untuk menguatkan Trisakti dan Nawacita di setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, pemerintahan Jokowi-JK sudah saatnya membangun konsensus bersama terkait hal tersebut.
"Amalkan Trisakti dan Nawacita, agar tidak sekadar menjadi slogan indah dan menara gading," tandasnya.
Baca juga:
Disebut-sebut akan dicopot, Jaksa Agung Prasetyo ngaku fokus kerja
Reshuffle jilid II dinilai strategi Jokowi agar bisa mainkan 'bidak
DPR sebut menteri bidang ekonomi, ESDM, BUMN, LHK layak direshuffle
Politikus NasDem: Ingin bantu pemerintah, tunjukkan dengan kinerja
JK sebut reshuffle kabinet jilid II dalam proses pembicaraan
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).