Mirip-mirip Pilpres 2014, Pilkada 2017 diwarnai saling klaim menang
Mirip-mirip Pilpres 2014, Pilkada 2017 diwarnai saling klaim menang. Saling klaim menang ini mengingatkan kita pada momen Pilpres 2014. Kala itu, pasangan Jokowi-JK unggul di sejumlah hasil hitung cepat. Lawannya, pasangan Prabowo-Hatta pun tak mau kalah.
Pilkada serentak telah digelar di 101 daerah pada 15 Februari lalu. Para pemenang hasil pencoblosan tersebut pun sudah bisa diprediksi dari hasil quick count sejumlah lembaga survei. Tidak sedikit juga para calon yang punya 'tim hitung' sendiri demi mendapatkan hasil yang lebih cepat dari KPU.
Menariknya, karena hitung cepat ini terjadi saling klaim kemenangan para calon kepala daerah. Setidaknya, ada tiga daerah yang calonnya belum mengakui kekalahan dan merasa menjadi pihak yang terpilih dengan suara terbanyak.
Saling klaim menang ini mengingatkan kita pada momen Pilpres 2014. Kala itu, pasangan Jokowi-JK unggul di sejumlah hasil hitung cepat. Lawannya, pasangan Prabowo-Hatta pun tak mau kalah, versi hitung cepatnya juga menghasilkan kemenangan. Bahkan saat itu, Prabowo bersama timnya sudah sujud syukur merasa menang di Pilpres 2014.
"Kami bersyukur bahwa semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia," kata Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 9 Juli 2014 lalu.
Namun hasil hitung manual KPU berkata lain. KPU menyatakan Jokowi-JK memperoleh suara terbanyak dengan 71.107.184 suara (53,19 persen). Sementara pesaingnnya, Prabowo-Hatta hanya mampu meraup suara sebanyak 62.578.528 suara (46,81 persen).
Nah di Pilkada serentak periode kedua pada 15 Februari kemarin, peristiwa serupa terjadi. Tiga daerah, calon kepada daerahnya juga saling klaim menang.
Di Pilkada Kabupaten Bekasi misalnya. Dari hasil hitung cepat Jaringan Survei Indonesia, calon petahana Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin - Eka Supriatmaja unggul dengan memperoleh 42 persen suara.
Dari data itu, pasangan Saduddin-Ahmad Dhani memperoleh 25 persen suara, disusul pasangan independen Obon Tabroni-Bambang Sumaryana dengan perolehan 15 persen. Kemudian disusul Meliana Kartika Kadir - Abdul Kholik sebesar 9 persen dan terakhir pasangan Iin Farihin - KH. Mahmud sebesar 6 persen.
Tak mau kalah, pasangan Saduddin-Ahmad Dhani mengklaim menang. Versi mereka, kubunya memperoleh suara sebanyak 35 persen. Ketua tim pemenangan Saduddin-Ahmad Dhani, Mustakim mengatakan, hasil hitung cepat hingga pukul 15.30 WIB, pasangan diusungnya unggul dari empat pasangan lain yang juga menjadi kandidat.
"Ini baru sementara, real count 100 persen nanti malam akan diumumkan," kata Mustakim, Rabu (15/2).
Versi kubunya, di bawah Saduddin-Ahmad Dhani ialah pasangan nomor 5, Neneng Hasanah Yasin-Eka Supriatmaja, memperoleh suara sebesar 32,33 persen, kemudian disusul pasangan Obon Tabroni-Bambang Sumaryana sebesar 16,06 persen.
Adapun pasangan Meiliana Kartika Kadir-Abdul Holik memperoleh suara 12,55 persen, lalu di posisi paling buncit ialah Iin Farihin-KH. Mahfud mendapatkan perolehan suara sebesar 4,02 persen.
Tak kalah seru, di Pilkada Yogyakarta pun terjadi hal serupa. Tim pemenangan cawalkot dan cawawalkot nomor urut 2, Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi pun juga mengklaim kemenangan paslon tersebut.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan hingga pukul 17.20 WIB kubunya, Haryadi-Heroe meraih 50,38 persen suara, sedangkan pasangan Imam-Fadhlie meraih 49,62 persen suara.
Lawannya, nomor urut 1, Imam Priyono dan Ahmad Fadli mengklaim memenangkan Pilkada Kota Yogyakarta. Ketua DPC Kota Yogyakarta, Danang Rudiatmoko mengatakan, Imam-Fadhli berdasarkan hasil hitungan sementara hingga pukul 20.30 WIB berhasil meraih 51,75 persen suara.
"Dari data saksi seluruh TPS melalui metode SMS Center yang masuk melalui saksi di setiap kelurahan pasangan Imam Priyono memperoleh 101.165 suara atau 51,75 persen suara. Sementara Haryadi Suyuti memperoleh 94.323 suara atau 48,25 persen. Selisih suara sekitar 6842. Margin errornya 2,5 persen," ujar Danang saat ditemui di DPC PDIP Kota Yogyakarta, Selasa (15/2).
Danang menambahkan, data yang masuk saat ini sudah mencapai 90 persen suara dari 794 TPS di Kota Yogyakarta. Meskipun demikian, Danang akan melakukan crosscheck antara hasil data yang diperoleh dengan data C1 yang masuk.
Begitu juga yang terjadi di Pilkada Banten. Pasangan calon nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy, mengaku bahwa kubunya yang menang. Hal ini terlihat dari sejumlah hasil penghitungan cepat lembaga survei.
"Insya Allah saya menjadi Gubernur yang amanah," kata Wahidin Halim.
Sementara itu, lawannya Rano-Embay juga yakin menang. Pihaknya belum mau mengakui kekalahan.
"Memang banyak hasil dari berbagai versi hitung cepat ini. Tapi perhitungan cepat KPU Banten saat ini kami unggul. Di Kabupaten Tangerang saja pasangan Rano - Embay menang 70 persen," kata Ketua Tim Pemenangan Rano-Embay, Ahmad Basarah.
Baca juga:
Jokowi ucapkan terima kasih Pilkada Serentak 2017 berjalan damai
Selisih suara tipis, Pilkada Banten jadi perhatian Kapolri
Ditanya kemenangan anak di Pilgub Banten, Atut bilang 'terima kasih'
Aminullah Usman klaim kalahkan petahana Illiza di Pilkada Banda Aceh
Pilkada tak pengaruhi minat warga kunjungi IPEX 2017
Soal langkah politik putaran kedua, Anies serahkan ke Gerindra & PKS
Pilkada Yogya, timses curiga banyak suara Imam-Fadhli dianulir
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Serka Sudiyono diundang ke acara Presiden Jokowi? Pada acara itu, Presiden Jokowi memberikan games-games menarik. Salah seorang yang berhasil maju ke podium adalah Serka Sudiyono.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.