Momen Gibran Bersama Puluhan Vetaran Naik Kereta Uap Jaladara
Pemerintah Kota Solo juga ingin mengembangkan model model wisata dengan konsep kereta uap.
Pemerintah Kota Solo juga ingin mengembangkan model model wisata dengan konsep kereta uap.
Momen Gibran Bersama Puluhan Vetaran Naik Kereta Uap Jaladara
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama jajaran Forkopimda dan para anggota LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) naik kereta uap klutuk Jaladara, Selasa (21/11). Kegiatan bertajuk Memorable Trip diselenggarakan PT KAI Daop 6 Yogyakarta dengan rute Stasiun Purwosari hingga Stasiun Kota Sangkrah dan kembali ke Purwosari.
- Kemenkop UKM Kembangkan Model Bisnis Agregasi bagi Sektor Wastra dan Kriya
- Ciptakan Banyak Pengusaha, Diskop Kota Bontang Gelar Bimtek Penguatan Karakater Pengusaha
- Gibran Soal Sosok Almas: Saya Enggak Tahu, Saya Malah Belum Kenal, Cari Saja
- Mengintip Fasilitas Keren Mes yang Bikin Pekerja Proyek IKN Nyaman
Gibran juga didampingi Komisaris PT KAI KGPAA Mangkunegara X Bhre Sujiwo serta Executive Vice President (EVP) Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo serta Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Ali Akhwan.
Selain wisata budaya, lanjut dia, Pemerintah Kota Solo juga ingin mengembangkan model model wisata dengan konsep sejenis. Seperti di Kereta uap kuno Jaladara. Selain mengenal lokasi lokasi bersejarah penumpang atau wisatawan bisa menikmati makanan yang disajikan dan bahkan berbelanja.
Executive Vice President (EVP) Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo mengemukakan, pihaknya mengajak LVRI Markas Cabang Surakarta mengenang masa-masa perjuangan dengan menikmati perjalanan Kereta Uap Jaladara atau yang kita kenal dengan Sepur Kluthuk Jaladara.
Kegiatan ini dikemas dengan tema Memorable Trip Kereta Uap Jaladara dan diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November.
"Masih dalam nuansa Hari Pahlawan, kami ingin mengajak para Legiun Veteran Republik Indonesia menikmati perjalanan Sepur Kluthuk Jaladara. Daop 6 berupaya memberikan perjalanan yang berkesan bagi beliau-beliau untuk melihat perkembangan Kota Solo di jalur dan lokomotif yang menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan di masa lalu," kata Bambang.
Dikatakannya, dalam perayaan Hari Pahlawan yang spesial ini, para LVRI diajak mengenang masa perjuangan tempo dulu dengan perjalanan KA Uap Jaladara menyusuri kota Solo dan menyuguhkan pertunjukan bernarasi sejarah Serangan Umum Surakarta kepada para LVRI dan pelanggan di Stasiun Purwosari."Pertunjukan ini selain mengenang perjuangan pahlawan, juga memberikan edukasi kepada para pelanggan di Stasiun Purwosari mengenai sejarah perjuangan para pahlawan dalam peristiwa tersebut," katanya.
Dalam kegiatan tersebut Daop 6 juga mengajak Komunitas Fotografi Fuji Guys Indonesia (FGI) Chapter Solo untuk mengabadikan momen-momen LVRI bersama Kereta Uap Jaladara dalam sesi hunting foto di Stasiun Solo Kota.
"Mangkunegaran punya korelasi kuat dengan Kota Solo. Kadipaten tersebut selalu menunjukkan esensi kontribusi bagi pemerintahan kota hingga pemerintahan nasional," terang Bambang.
Pada masa kolonial, lanjut dia, Mangkunegaran selalu menunjukkan peran agresif dan progresif dalam mendukung kemajuan pendidikan, politik, seni, dan nasionalisme masyarakat Jawa melalui organisasi Budi Utomo.