Kepanjangan UMR dan Mekanisme Penetapannya, Perlu Diketahui
Tujuan adanya UMR ini untuk melindungi hak para pekerja dalam memperoleh gaji yang layak dan sesuai beban kerja.
Sebagai pekerja, sudah seharusnya memahami kepanjangan UMR dan besaran jumlah upah yang layak diterima.
Kepanjangan UMR dan Mekanisme Penetapannya, Perlu Diketahui
Kepanjangan UMR dan penjelasannya penting diketahui para pekerja atau perusahaan.
Istilah UMR tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sebab, gaji yang diterima setiap bulan, jumlahnya telah disesuaikan dengan UMR. Kepanjangan UMR adalah Upah Minimum Regional. Sederhananya, UMR adalah tetapan besaran upah minimum bagi pekerja atau buruh di taraf regional. Selain UMR, ada juga UMP yakni Upah Minimum Provinsi dan UMK atau Upah Minimum Kabupaten/Kota.
-
Bagaimana UMK Semarang ditetapkan? Proses penetapan Upah Minimum Kota (UMK) untuk tahun 2025 melibatkan banyak tahapan dan partisipasi dari berbagai pihak.
-
UMP Jabar itu apa? UMP, atau Upah Minimum Provinsi, merupakan batasan minimum gaji yang harus dibayarkan oleh pengusaha kepada para pekerja di wilayah provinsi tertentu.
-
Kapan UMK Semarang 2025 berlaku? Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024, yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
-
Bagaimana cara penetapan UMP Jakarta? Selain itu, penetapan UMP DKI Jakarta 2025 juga telah melalui rapat bersama dengan berbagai pihak terkait dan Dewan Pengupahan Daerah pada tanggal 9-10 Desember 2024.
-
Kapan UMP Jakarta 2025 diterapkan? Peraturan mengenai UMP Jakarta 2025 akan mulai diterapkan pada tanggal 1 Januari 2025.
-
Kenapa Panjang Mulud penting? Dengan demikian, Panjang Mulud bukan hanya sekadar upacara, melainkan juga sebuah bentuk ekspresi sosial dari kayanya budaya Islam di kalangan masyarakat Indonesia.
Sebagai seorang pekerja, sudah seharusnya memahami kepanjangan UMR dan besaran jumlah upah yang layak kita terima
. Lebih jelasnya, berikut kepanjangan UMR dan mekanisme penetapannya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
merdeka.comKepanjangan UMR dan Penjelasannya
Kepanjangan UMR adalah Upah Minimum Regional yang dipakai perusahaan dalam menetapkan gaji kepada para pegawai, buruh, atau karyawan di lingkungan usahanya.
Tujuan adanya UMR ini untuk melindungi hak para pekerja dalam memperoleh gaji yang layak dan sesuai beban kerja. Berdasarkan Permenaker No. 1 Tahun 1999 tentang Upah Minimum, UMR dibagi menjadi dua jenis, yaitu UMR tingkat 1 yang ada di wilayah provinsi dan UMR tingkat 2 yang berada di tingkat kabupaten atau kota. Akan tetapi, adanya Kepmenakertrans No 226 Tahun 2000, UMR tingkat 1 diubah menjadi UMP atau Upah Minimum Provinsi. Sementara itu, untuk UMR yang ada di tingkat 2 diubah namanya menjadi UMK atau Upah Minimum Kabupaten atau Kota.
Upah minimum dijadikan salah satu standar nominal gaji paling rendah yang wajib digunakan sebagai acuan para pemilik usaha atau pelaku industri dalam memberi gaji para karyawan.
Dengan adanya standar upah minimum ini, diharapkan mampu menciptakan sistem penggajian yang bisa memenuhi kebutuhan hidup para pekerja dan keluarga.
Bagaimana Mekanisme Penetapan UMR?
Setelah mengetahui kepanjangan UMR, penting juga memahami mekanisme penetapan UMR.
Kita ketahui bahwa upah minimum tidak berlaku secara tunggal untuk seluruh wilayah di Indonesia. Artinya, masing-masing daerah memiliki standar upah minimum yang berbeda-beda.
UMR terdiri dari gaji pokok yang mencakup tunjangan tetap dan umumnya ditetapkan oleh menteri selambat-lambatnya 40 hari sebelum tanggal berlakunya gaji. Sedangkan UMR ditinjau selambat-lambatnya 2 tahun sekali. Adapun mekanisme penetapan UMR tingkat 1 dan UMR tingkat 2 ditetapkan berdasarkan pertimbangan seperti berikut: • IHK atau Indeks Harga Konsumen • Kebutuhan pekerja • Upah atau gaji umumnya yang sudah berlaku di wilayah tertentu dan antar daerah• Kondisi pasar kerja
• Tingkat perkembangan perekonomian dan juga pendapatan per kapita
• Kemampuan dan perkembangan perusahaan
Selain itu, dalam mekanisme penetapan UMR tingkat 1 dan tingkat 2 dilakukan melalui sebuah proses usulan dari Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah. Saat merumuskan usulan tersebut, komisi ini berkonsultasi dengan pengusaha dan serikat pekerja di daerah.
Perbedaan UMR dengan Gaji Pokok
Masih banyak orang yang menganggap bahwa UMR sama nilainya dengan gaji pokok. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda. Seperti kita ketahui bahwa UMR adalah upah yang sudah berisi gaji pokok dan tunjangan lain yang ditetapkan dan disepakati sebelumnya. Sedangkan gaji pokok adalah nilai dari gaji utama saja. Gaji pokok merupakan gaji yang nilainya ditetapkan sesuai dengan peraturan dan kebijakan dari perusahaan.
Gaji pokok juga memiliki jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan UMR.
Pasalnya, di dalamnya belum termasuk nilai tunjangan dan lainnya. Sementara itu, berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No, SE-07/MEN/1990 Tahun 1990 mengenai Pengelompokan Komponen Upah dan Pendapatan Non Upah, komponen UMR meliputi gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.