Munas Golkar Ditutup, Airlangga Terima Kasih pada Bamsoet
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menutup Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12). Airlangga berterima kasih kepada loyalisnya yang telah bekerja memenangkannya di persaingan caketum Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menutup Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12). Airlangga berterima kasih kepada loyalisnya yang telah bekerja memenangkannya di persaingan caketum Golkar.
Di antaranya, Agus Gumiwang Kartasasmita, Kahar Muzakir, Azis Syamsuddin, Ahmad Doli Kurnia, Adies Kadir, Roem Kono, Melchias Mekeng, Nurdin Halid, Maman Abdurahman dan Happy Bone Zukarnaen.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Setelah itu, dia berterima kasih kepada timses Bamsoet. Yaitu Ahmad Noor Supit, Nusron Wahid, Misbakun dan Robert Kardinal. Dia sepakat dengan Bamsoet pertarungannya sudah berakhir.
"Dan kemarin saya dan Pak Bambang sudah sepakat bahwa tidak ada lagi pendukung Airlangga Hartarto dan pendukung Bambang Soesatyo, yang ada kader partai Golkar, dan saya akan menjadi pemimpin partai Golkar dimanapun berada," ucap Airlangga, Kamis (5/12).
Terpisah, Ketua Pelaksana Munas X Golkar, Adies Kadir pun sempat membacakan pantun yang menyindir lawan Airlangga di Munas.
"Jalan-jalan ke danau Toba, indah nian bagai di surga. Banyak calon yang coba-coba, akhirnya ketua umum Airlangga juga," ucap Adies disambut riuh peserta.
Penutupan Munas X Golkar dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Bambang Soesatyo, dan seluruh DPD I dan II.
(mdk/rnd)