NasDem: Anies Baswedan Cari Cawapres Bukan Lurah, Jadi Harap Maklum jika Berhati-hati
Menurut NasDem, jika Anies salah dalam memilih pendamping. Maka, akan menjadi fatal berkepanjangan.
Muncul wacana Anies jadi cawapres Ganjar.
NasDem: Anies Baswedan Cari Cawapres Bukan Lurah, Jadi Harap Maklum jika Berhati-hati
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Ali mengatakan, Cawapres bukan untuk menjadi lurah. Akan tetapi untuk mengurus Indonesia. Hal ini dikatakannya terkait dengan Cawapres untuk mendampingi Anies Rasyid Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"(Nama Cawapres yang pasti) Jadi Cawapres itu bukan jadi lurah, Cawapres itu dicari untuk mengurus Indonesia. Jadi kalau kemudian Mas Anies berhati-hati untuk mencari Cawapres, hendaklah kita maklum, kita maknai sebagai bentuk kehati-hatian, keseriusan mengurus Indonesia ini," kata Ali saat dihubungi, Rabu (23/8).
Menurutnya, jika eks Gubernur DKI Jakarta salah dalam memilih pendamping. Maka, akan menjadi fatal berkepanjangan. "Karena kalau salah memilih wakil, itu berakibat fatal untuk Indonesia 5 tahun ke depan. Jadi ayolah kita beri kepercayaan kepada Mas Anies. Ayolah kemudian memandang itu secara betul, sehingga kemudian kita tidak saling menuding," ujarnya.
"Kalau kita sudah mengasih mandat cawapres, terus kemudian hari ini kita paksa-paksa. Pertanyaan kita bagaimana ketaatan kita terhadap pimpinan kita? Karena yang menandatangani piagam itu ketua-ketua partai,"
kata Ali.
Cara Menaikkan Elektabilitas Anies
Menurutnya, kalau sudah partai politik, koalisi ini betul antara perkataan dan perbuatannya sama. Artinya, semua sudah harus bekerja, bersinergi. "Semua tidak lagi berhitung, semua tidak lagi memperlihatkan sifat ambigu, atau menekan Mas Anies atau memberikan isyarat-isyarat. Kalau saya melihat elektabilitas Mas Anies seperti ini karena ada keraguan 'betul enggak Mas Anies bisa maju?'," ujarnya.
"Jadi supaya pertanyaan-pertanyaan itu tidak muncul, ya tidak usah antara kita saling menuding. Yang dibutuhkan hari ini bukan pernyataan atau pertanyaan, tapi kenyataan kerja,"
tambah Ali.
Tapi, keterpaduan antara tigas partai di koalisinya disebutnya belum terlihat. Selain itu, sinergitas antara koalisi dan relawan juga belum terlihat.
"Nah ini elemen penting menurut saya yang perlu didorong untuk mensinergikan itu. Karena kalau dia begini, kami kan melihat ini semacam suatu ancaman atau clue yang diberikan partai tertentu 'kalau kamu tidak ambil ini, ya saya keluar'," pungkasnya.
- Doa Menabung untuk Menikah & Dilimpahkan Rezeki oleh Allah SWT, Bisa Jadi Amalan Tiap Hari
- Teknologi ini DIpercaya Jadi Kunci Pembangunan Piramida Mesir Kuno
- Inalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Menteri Airlangga dan Keluarga Besar Golkar Berduka
- Sang Anak Temukan Rapor hingga Ijazah Jadul Milik Ayahnya, Banyak Nilai Merah hingga Izin Sakit 50 Hari
- Dikenal Tajir Melintir, Begini Pengakuan Aipda Malvinas Bharaduta Soal Bisnisnya
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024