NasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies
NasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies Baswedan
NasDem mengungkapkan alasan mempertimbangkan sosok NU yang menjadi cawapres Anies.
NasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi meminta partai Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) legowo perihal sosok cawapres Anies.
Dia menilai, sosok yang dapat menopang kemenangan di Pilpres yakni sosok dari Nahdlatul Ulama (NU).
"NasDem berpikir mencari sosok figur yang bisa menambah kekuatan, bisa mengisi kelemahan Mas Anies,"
kata Gus Choi dalam diskusi 'Menakar Formar Koalisi Capres pada Pemilu 2024' secara virtual, Rabu (2/8).
merdeka.com
"Siapa mereka, tiga Partai ini harus legowo, tidak harus dari tiga partai ini. PKS atau Demokrat apalagi NasDem, tidak. NasDem tidak pernah mengajukan dirinya untuk menjadi wapresnya Anies. Kita cari dari luar, dari luar ini siapa? Yang kita anggap bisa menambal kelemahan Anies, yaitu dari lingkungan Nahdlatul ulama, kader dari Nahdlatul ulama," sambungnya.
Dia menjelaskan, alasan mempertimbangkan sosok NU yang menjadi cawapres Anies. Hal itu dikarenakan kelemahan Anies dari hasil-hasil survei lemah di Jawa Timur dan di Jawa Tengah.
"Oleh karena itu, cari figur. Siapa mereka? Nah di sini, karena mereka pada umumnya adalah basis Nahdliyin, maka figur Nahdliyin, itu yang kita inginkan,"
ujar Gus Choi kepada wartawan.
merdeka.com
Kendati menginginkan sosok Nahdliyin sebagai sosok cawapres, NasDem tetap mengembalikan pilihan cawapresnya kepada Anies.
"Apa yang terjadi apa yang akan datang kita tidak tahu karena semuanya sudah diserahkan sepenuhnya kepada Mas Anies, silakan dipilih siapa saja terserah,"
ujar Gus Choi.
Demokrat Tolak Cawapres Nonparpol
Partai Demokrat tidak setuju calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan berasal dari orang di luar partai politik. Hal tersebut menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai kurang pas cawapres pendamping Anies bukan orang partai politik sebab bertentangan dengan fitrah parpol sebagai sumber rekrutmen kepemimpinan.
"Wacana ini bertentangan dengan fitrah partai politik yang menjadi pilar demokrasi dan pemegang mandat sebagai peserta pemilu,"
kata Kamhar menjelaskan.
Apalagi syarat calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan sudah jelas dalam piagam kerjasama Koalisi Perubahan. Serta telah ditambah kriteria 0 tidak ada beban masa lalu atau tidak bermasalah.
"Mengingat Koalisi Perubahan ini berbeda dengan selera dan kehendak penguasa. Maka, jika tak bersih dan tak punya keberanian, pasti tersandera,"
tambah Kamhar.
merdeka.com