Melihat Keunggulan Stadion Manahan yang Dibangun Soeharto dan JIS Karya Anies, Kandidat Venue Piala Dunia U-17
Stadion Manahan Solo dan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi dua kandidat venue Piala Dunia U-17. Keduanya punya kelebihan dan keunggulan.
Stadion Manahan Solo dan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi dua kandidat venue Piala Dunia U-17. Keduanya punya kelebihan dan keunggulan.
Melihat Keunggulan Stadion Manahan yang Dibangun Soeharto dan JIS Karya Anies, Kandidat Venue Piala Dunia U-17
Stadion Manahan Solo
Stadion Manahan dibangun Presiden Soeharto dan diresmikan tahun 1998,. Sejatinya stadion ini akan digunakan klub Arseto milik putra Soeharto, Sigit Harjojudanto. Namun akibat krisis ekonomi, klub kebanggaan warga Solo itu bubar.
Seiring perkembangan zaman, stadion yang ada di Jalan Adi Sucipto No 1 itu dimanfaatkan banyak klub, di antaranya Pelita Solo, Persijatim Solo SC (sekarang Sriwijaya FC), hingga Persis Solo di Liga Indonesia.
Di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo atau sejak tahun 2018, stadion berdaya tampung 30 ribu penonton tersebut direnovasi dengan biaya dari pemerintah pusat senilai Rp 301,33 miliar. Jika sebelumnya atap hanya ada di tribun VIP, maka semua tribun menjadi beratap dan sebagian besar menggunakan single seat. Renovasi kembali dilakukan di era Wali Kota Gibran Rakabuming Raka. Seluruh tempat duduk menggunakan single seat, penambahan daya lampu, ruang ganti, ruang pemanasan, perbaikan rumput jenis Zoysia Japonica dipadu dengan sintetis dan fasilitas lainnya, sesuai standar FIFA.
Renovasi dilakukan seiring ditunjuknya Stadion Manahan sebagai venue Piala Dunia U-20. Namun sayang FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan itu.
Seusai direnovasi, kapasitas Stadion Manahan menjadi hanya 20.003 penonton. Rinciannya, 18.679 kursi reguler, 99 kursi penonton disabilitas, serta 380 kursi VIP dan VVIP. Stadion yang kerap dijuluki miniatur Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) kini menjadi lebih mewah dan nyaman. Manahan juga dilengkapi dengan tribun media yang mempunyai fasilitas tempat duduk yang dilengkapi meja wifi. Kini stadion di pusat Kota Solo itu sudah 100 persen siap digunakan dan telah berstandar FIFA.Memiliki lampu berkekuatan 2200 LUX, dapat dipastikan bahwa jika pertandingan dilakukan malam hari, penerangan akan bekerja maksimal. Stadion ini juga sudah teruji menggelar pertandingan nasional untuk Liga Indonesia maupun internasional, yakni saat Persis Solo menjamu tim elit Korea Jeonbuk Hyundai Motors.
Saat Indonesia kembali ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia kelompok umur, FIFA pun kembali mengadakan inspeksi kesiapan Stadion Manahan. Dan berdasarkan peninjauan ulang tersebut ada sejumlah catatan. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga mendampingi rombongan menyatakan, venue yang kemarin akan digunakan Piala Dunia U-20 termasuk Manahan, semua sudah oke. Tinggal dua lapangan tambahan, yakni Stadio UNS dan Lapangan Blulukan, Colomadu.Gibran mengungkapkan, jika masih ada beberapa kekurangan yang menjadi catatan dari FIFA, di antaranya perbaikan lapangan, rumput, dan beberapa hal lain, yang harus sesuai dengan standar FIFA.
"Bisa dikejar, santai saja. Kurangnya banyak, tapi nanti kita tambahi, masih ada waktu," katanya lagi.
JIS
PSSI mengajukan 6-8 stadion untuk dicek oleh FIFA untuk Piala Dunia U-17 2023. Enam stadion merupakan hasil persiapan Piala Dunia U-20 2023, yakni SUGBK, Si Jalak Harupat Bandung, Gelora Bung Tomo, Manahan, Jakabaring Pslembang dan I Wayan Dipta Gianyar Bali. Dua stadion lagi adalah Jakarta International Stadium (JIS) dan stadion Pakansari Bogor. FIFA bersama PSSI secara tertutup telah memulai pemeriksaan JIS untuk Piala Dunia U-17 2023, Sabtu lalu.
Meski belum ada rilis resmi dari perwakilan FIFA, namun Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha, menyampaikan terdapat tiga fokus kunjungan FIFA. Yang pertama adalah kesiapan venue, termasuk main venue dan lapangan-lapangan latihan. Kemudian kualitas venue yang berada pada pitch management atau lapangan terutama kondisi rumput. Dan terakhir terkait dengan team services termasuk akomodasi untuk para peserta. Tisa juga menyebut bahwa FIFA merekomendasikan rumput JIS untuk diganti.JIS di Ancol, Jakarta Utara, menjadi stadion terbesar di Indonesia yang menghabiskan biaya pembangunan hingga Rp 5 triliun pada masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
Stadion dengan kapasitas 82 ribu penonton tersebut memiliki fasilitas mewah dan telah mendapatkan pengakuan pada level platinum. Menjadi stadion dengan level platinum, dikarenakan JIS menerapkan standar green building.
Dihimpun dari sejumlah sumber, dari awal perencanaan JIS sudah mengacu kepada standar FIFA. Sebab, ada begitu banyak persyaratan dan rekomendasi untuk setiap detailnya, tidak hanya untuk standar lapangan, melainkan seluruh fasilitas yang ada di satu kawasan JIS. Selain lapangan, pemilihan lokasi stadion, aksesibilitas, hingga penempatan posisi gawangnya pun sudah sesuai standar. Selain dapat menampung 82 ribu penonton, akses seperti celah atau lorong di JIS juga sudah dirancang sesuai dengan standar, utamanya dalam proses evakuasi pada keadaan darurat JIS akan dapat mengevakuasi seluruh penonton keluar stadion dalam waktu 8 menit.
Sederet fasilitas mewah dan lengkap juga dimiliki JIS, yakni 4 ruang ganti pemain untuk home dan away, warming up room, dan press conference room yang terhubung dengan media room.
Ruang media ini memiliki akses khusus, untuk parkir media, lobby media, dan lift media. Fasilitas yang sama juga dimiliki Stadion Manahan.
Kemudian ada fasilitas hospitality seperti royal lounge yang berada di lantai 3 untuk tamu penting, seperti kepala negara hingga tamu VVIP. Fasilitas tersebut memiliki standar keamanan ekstra ketat dan dilengkapi dengan kaca antipeluru. JIS juga memiliki tribun khusus VIP bernama corporate box yang berada di lantai 5 dan lantai 6. Corporate box jumlahnya sama antara sisi bagian timur dan barat, di mana untuk totalnya ada 52. Corporate box juga termasuk ke dalam salah satu fasilitas hospitality.