Menjadi Venue Partai Puncak Piala Dunia U-17, Ini Sejarah Stadion Manahan Solo
Renovasi telah dilakukan berkali-kali agar stadion itu tampak lebih megah
Renovasi telah dilakukan berkali-kali agar stadion itu tampak lebih megah
Menjadi Venue Partai Puncak Piala Dunia U-17, Ini Sejarah Stadion Manahan Solo
Stadion Manahan Solo merupakan salah satu lokasi pertandingan kompetisi Piala Dunia U-17 di Indonesia. Rencananya stadion tersebut akan menjadi tempat pertandingan semifinal dan final Piala Dunia-17 dimainkan.
Stadion itu juga ditunjuk menggelar pertandingan babak penyisihan grup. Stadion yang berada di pusat Kota Solo itu sudah 100 persen siap digunakan dan telah berstandar FIFA.
Lantas seperti apa sejarah stadion tersebut?
-
Apa saja fasilitas di Piala Dunia U-17 di Solo? Panitia lokal meminta beberapa pemijat tuna netra memberikan pelayanan relaksasi bagi pewarta yang bertugas selama pagelaran Piala Dunia U-17. Selain itu, panitia penyelenggara juga menyediakan kursi pijat otomatis. Tujuannya agar awak media bisa mengurangi rasa letih setelah meliput Piala Dunia U-17.
-
Di mana Piala Dunia U-17 diselenggarakan? Piala Dunia U-17 2023 segera bergulir di Indonesia.
-
Bagaimana FIFA mengecek Stadion Manahan? FIFA melakukan inspeksi secara tertutup. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solo, Rini Kusumandari mengatakan, ada sejumlah catatan yang diberikan FIFA.
-
Kapan pemijatan di Piala Dunia U-17 di Solo? Pemijat tuna netra melayani awak media sejak 10 November hingga 2 Desember 2023. Pijat relaksasi biasanya dimulai pukul 1 siang hingga pukul 10 malam.
-
Kapan pembukaan Piala Dunia U-17? Seremoni pembukaan Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 10 November mendatang.
-
Dimana pertandingan Timnas Indonesia U-20 berlangsung? Laga uji coba antara Indonesia U-20 kontra Uzbeksitan U-20 bakal digelar di Stadion Madya Senayan, Jakarta.
Dilansir dari Wikipedia, Stadion Manahan Solo merupakan persembahan dari Yayasan Ibu Tien Soeharto. Pembangunannya dimulai pada tahun 1989 dengan menggunakan lahan seluas 170.000 meter persegi serta luas bangunan 33.300 meter persegi. Peresmian stadion itu dilakukan pada 21 Februari 1998.
Pada tahun 2018, Stadion Manahan Solo mengalami renovasi besar-besaran. Rumputnya diganti dengan rumput jenis Zoysia Japonica, sama dengan yang digunakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Selain itu kursi penontonnya diganti dengan yang single seat berkapasitas 20.000 penonton. Seluruh kursi penonton itu sudah terlindungi atap sehingga penonton tidak kehujanan.
Selain itu, fasilitas ruang ganti pemain dilengkapi dengan kolam berendam air panas untuk masing-masing tim. Ada juga ruang pemanasan atlet dan sejumlah fasilitas lainnya. Jadilah Stadion Manahan Solo tampak lebih megah dari sebelumnya.
Sepanjang sejarahnya, Stadion Manahan Solo pernah beberapa kali menggelar pertandingan puncak.
Pada tahun 2006, stadion ini digunakan untuk menggelar pertandingan final Liga Indonesia 2006 yang mempertemukan Persik Kediri melawan PSIS Semarang.
Pada tahun 2010, stadion ini kembali menjadi tempat digelarnya partai final Piala Indonesia yang mempertemukan Arema melawan Sriwijaya FC.
Stadion Manahan Solo juga dijadikan kandang beberapa klub sepak bola ternama tanah air. Klub pertama yaitu Arseto Solo. Namun tak lama klub tersebut bubar.
Seiring waktu, stadion yang terletak di Jalan Adi Sucipto Nomor 1 itu dimanfaatkan banyak klub, seperti Persijatim Solo, Pelita Solo, dan Persis Solo. Sekarang Stadion Manahan rutin dipakai klub Persis Solo.
Digunakan untuk Piala Dunia U-17
Sejatinya persiapan Stadion Manahan Solo dilakukan demi menggelar pertandingan Piala Dunia U-20. Namun pagelaran itu tidak jadi. Maka stadion itu digunakan untuk Piala Dunia U-17.
Dilansir dari Jatengprov.go.id, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yakin kesuksesan Piala Dunia U-17 di Kota Solo akan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.
Sementara itu, perwakilan dari FIFA, Kohli Sunny mengatakan, Stadion Manahan sudah siap untuk digunakan. Rumput stadion juga sudah memenuhi standar FIFA. Pihaknya merasa senang mendapat peluang menyelenggarakan pertandingan di Indonesia.