NasDem Bakal Usung Capres dari Internal Partai di Pilpres 2029
Ali mengaku, peluang partainya mengusung kader internal sebagai capres kemungkinan saat pilpres 2029.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengungkapkan, sejak awal partai besutan Surya Paloh tersebut tidak akan mendukung calon presiden (capres) dari internal dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Kalau kita kemarin sudah pasti ketua umum waktu pertemuan forum pemred 2024. Kami tidak merekomendasi dari internal," katanya di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/6).
-
Apa yang akan dilakukan NasDem terkait keputusan Anies mengenai Pilgub Jakarta 2024? Jadi apapun keputusan Mas Anies kita support, karena beliau adalah aset politik di dalam baik Jakarta maupun nasional. Kita tunggu lah bagaimana sikap Mas Anies sendiri," pungkasnya.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Siapa yang jadi prioritas utama NasDem dalam Pilgub Jakarta 2024? "Ya prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino habis itu yang lain-lain kita lihat nanti. PKS juga punya nama, PKB juga punya nama. Nanti kita duduk bareng lah," kata Willy kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4).
-
Mengapa NasDem memilih Anies sebagai prioritas dalam Pilgub Jakarta 2024? Apalagi, PKS menjadi partai pemenang Pemilihan Umum (Pemilu). Sehingga, hal itu akan menjadi modal dalam Pilkada di DKI Jakarta. "Jadi untuk hal itu secara dialektis toh spirit untuk menang itu penting di sini kan DKI, PKS pemenang, NasDem wakil ketua naik signifikan, itu menjadi modal politik yang sangat kuat untuk bagaimana melanjutkan kerjasama itu di DKJ," ujar Willy.
-
Bagaimana cara NasDem untuk memilih calon di Pilgub Jakarta 2024? "Ya prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino habis itu yang lain-lain kita lihat nanti. PKS juga punya nama, PKB juga punya nama. Nanti kita duduk bareng lah," kata Willy kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4).
-
Siapa yang dilarang terlibat dalam sengketa pilpres 2024? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman. Hal tersebut lantaran, paman dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka itu melakukan pelanggaran etik yang diputuskan oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK). Sehingga, Anwar Usman dilarang terlibat dalam menghadapi sengketa pilpres 2024.
Kendati demikian, diamengaku, peluang partainya mengusung kader internal sebagai capres kemungkinan saat pilpres 2029.
"2029, kami akan mencalonkan kader internal," jelasnya.
Untuk memajukan kader internal tersebut masih sebuah wacana panjang. Apabila selama perjalanan nantinya terdapat kader yang memiliki potensi dan memenuhi syarat kualifikasi.
"Insya Allah kalau nanti ada kader internal NasDem yang dinilai objektif menuju kualifikasi itu tentu kita dorong," tambahnya.
Ali mengungkapkan alasan Partai NasDem tidak mengusung kader internal sebagai capres. Karena telah melihat realitas politik yang berkembang di masyarakat banyak kandidat saat ini telah memiliki elektabilitas yang tinggi.
"NasDem ini lahir bukan untuk kepentingan NasDem. Tapi untuk kepentingan bangsa jadi kita tidak mengkualifikasi internal. Kita mau dia orang indonesia, anak negeri, punya kapasitas, punya gagasan, punya visi," tuturnya.
"Jadi salah kalau kemudian berpikir bahwa partai dibangun untuk kepentingan kadernya. gak boleh itu itu salah satu faktor yang membuat rakyat jauh dari partai politik karena apa? partai politik selalu merasa dirinya lebih tau. Lebih baik dari orang lain," tutupnya.
Bakal Umumkan Tiga Nama Kandidat Capres
Sebelumnya, Ketua Partai NasDem Surya Paloh akan mengumumkan tiga nama usulan capres dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem, malam ini.
"Ketum akan membacakannya nanti malam," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (17/6).
Walau tidak berasal dari internal NasDem, kata Willy nama-nama yang akan diusung nantinya adalah sosok figur yang telah berkembang di masyarakat.
"NasDem kali ini tidak mengusungkan calon internal, ketiganya kader terbaik Republika Indonesia," ujar Willy.
Tiga nama ini adalah hasil musyawarah bersama dan merupakan penyerapan dari rekomendasi 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem yang telah dipilih untuk selanjutnya diserahkan kepada Surya Paloh.
"Yang penting ini bukan voting, semalam kami bermusyawarah, kami bermufakat, dan kami sudah punya nama di kantong," ucap Willy.
(mdk/fik)