NasDem Sarankan Koalisi Pendukung Prabowo Tetap jadi Oposisi Demi Demokrasi
"Jadi tidak perlu, menurut saya, tidak perlu meminta ataupun diajak berada di dalam koalisi pak Jokowi mendatang," imbuhnya.
Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi menolak partai pengusung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dia menyarankan partai-partai tersebut tetap menjadi oposisi dengan alasan baik untuk demokrasi.
"Saya menyerukan kepada partai-partai seperti Gerindra, PKS, PAN untuk tetap berada di luar itu akan baik bagi rakyat Indonesia dan baik bagi demokrasi," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
"Jadi tidak perlu, menurut saya, tidak perlu meminta ataupun diajak berada di dalam koalisi pak Jokowi mendatang," imbuhnya.
Di sisi lain, Taufiqulhadi mendukung rekonsiliasi dengan kubu Prabowo. Namun, rekonsiliasi tersebut jangan diartikan sebagai tawaran kursi supaya pihak yang kalah bergabung.
"Jadi tidak perlu karena ada sebuah ajakan rekonsiliasi harus berikan kursi," kata dia.
Taufiqulhadi menilai tidak ada oposisi memang baik untuk pemerintah. Namun, tidak ideal bagi iklim demokrasi.
Belum lagi, dia khawatir partai eks pendukung Prabowo yang gabung ke Jokowi malah setengah hati. Dia mengungkit sikap PAN setelah Pilpres 2014.
"Menurut saya lebih baik tidak bergabung. Menurut saya tidak perlu bergabung," kata Taufiqulhadi.
Baca juga:
Dewan Penasihat Gerindra Yakin Prabowo Tak Akan Cederai Demokrasi Merapat ke Jokowi
Sandiaga: Lazimnya Pemilu, yang Tidak Terpilih akan jadi Mitra Penyeimbang
Sandiaga: Selamat Bekerja Jokowi-Ma'ruf, Jalankan Amanah Rakyat
Jokowi Sangat Bahagia Jika Prabowo Datang ke Pelantikannya
Jokowi: Tanya Pak Prabowo, Kapan Ketemu Pak Jokowi