NasDem sebut koalisi Prabowo rapuh jika partai pendukung ribut cawapres
"Banyaknya daftar calon wakil presiden dari PKS dan usulan yang cukup solid dari PAN yang menginginkan Zulkifli Hasan sebagai calon wakil presiden maka poros itu akan sangat rapuh," kata Johnny.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan poros Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mudah rapuh. Sebab, jika nanti benar Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung dalam koalisi Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maka akan semakin sulit mengatasi ego masing-masing dalam memilih calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo.
"Ya mudah-mudahan bisa membentuk koalisi bersama PKS mungkin PAN namun dengan banyaknya daftar calon wakil presiden dari PKS dan usulan yang cukup solid dari PAN yang menginginkan Zulkifli Hasan sebagai calon wakil presiden maka poros itu akan sangat fregile, sangat rapuh," kata Plate di Kompleka Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
Dia berharap dalam proses pemilihan cawapres di poros Prabowo tidak terlalu bergejolak. Sehingga masih memungkinkan untuk membentuk bisa menghadirkan poros kedua selain poros Joko Widodo.
"Ya kita berharap nanti tidak ada benturan politik sehingga masih mungkin terbentuknya poros kedua," ungkapnya.
Menurutnya, sampai hari ini Prabowo belum secara definitif menyatakan diri sebagai Calon Presiden 2019. Karena, kata Anggota Badan Legislasi DPR ini koalisi Prabowo belum mencapai syarat 20 persen suara sah nasional (Presidential Thresold).
"Sampai saat ini pun Pak Prabowo kan belum definitif sebagai calon presiden sepengetahuan kami deklarasi Gerindra belum mencukupi syarat Presidential Threshold 20 persen," ucapnya.
Sebelumnya, PKS telah menyodorkan 9 nama Capres atau Cawapres untuk koalisi di Pilpres 2019. 3 Nama memiliki suara terbanyak yakni Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. Rencananya PKS bakal umumkan calon yang diusung pada acara yang digelar PKS pada 13 Mei di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Itu yang akan kita coba kerucutkan tanggal 13 Mei, rencananya akan sampai pada puncak acara di kawasan Sentul, lalu akan hadir sejumlah besar massa dari berbagai daerah kita berharap ada nama yang bisa kita sebut. Tapi tentu terkait pembicaraan intensif," kata Mustafa usai melakukan pertemuan dengan elit Gerindra di restoran Merahdelima, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
Baca juga:
Wasekjen Gerindra sebut prediksi Gatot lawan Jokowi di Pilpres 2019 tak relevan
Ini 3 alasan Jokowi bisa tumbang di 2019 versi PKS
Ditawari gabung dukung Prabowo, PPP anggap Sandiaga bercanda
Sekjen PPP akui 40 persen kader belum dukung Jokowi
Ketua PPP ungkap proses Jokowi mau gandeng Prabowo jadi cawapres demi NKRI