NasDem: Tak Masuk Kabinet Prabowo Bukan Berarti Koalisi Setengah Hati
Hal ini sekaligus menegaskan dukungan NasDem pada pemerintah ke depan tak setengah hati.
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto menegaskan, partainya tetap mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meski tidak gabung dalam kabinet. Hal ini sekaligus menegaskan dukungan NasDem pada pemerintah ke depan tak setengah hati.
"Meskipun tidak masuk dalam kabinet, itu bukan berarti koalisi setengah hati. Ini koalisi yang betul-betul sepenuh hati," kata Sugeng, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, (20/10).
- NasDem Tegaskan Bagian dari Koalisi Prabowo Meski Tidak Setor Nama Calon Menteri
- Gerindra: NasDem Tak Ajukan Kader Daftar Masuk Kabinet Tapi Siap Amankan Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Diminta Nama Calon Menteri oleh Prabowo, NasDem Ungkap Alasan Ogah Masuk Kabinet
- NasDem Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, PAN Tak Khawatir soal Jatah Menteri
Sugeng menyadari bahwa publik bertanya-tanya perihal NasDem tak mengambil jatah menteri. Menurutnya, NasDem tidak punya hak moral juga untuk mengambil jatah menteri.
"NasDem tidak punya hak moral untuk mengambil jatah menteri. Biarkanlah Menteri ini disusun oleh koalisi yang waktu itu memenangkan Pak Prabowo," ujar Sugeng.
Sugeng menekankan NasDem akan mendukung pemerintahan lewat legislatif. Banyak hal yang akan dipantau NasDem untuk mendukung pemerintahan ke depan.
"Pertama legislasi, budgeting atau anggaran bagaimana pendapatan didapatkan, baik dari pajak maupun PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) pendapatan negara bukan pajak, demikian juga pengawasan jalannya pemerintahan," imbuh dia.
NasDem Tegaskan Tak Gabung Kabinet Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa memastikan pihaknya tidak akan masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran. Meski demikian, Saan menyebut NasDem tetap akan mendukung pemerintah, namun tidak masuk kabinet dengan alasan kepantasan atau tahu diri.
“Ini soal etika saja dan kepantasan aja. NasDem ini kan ketika Pilpres 2024, itu kan tidak memberikan dukungannya terhadap Pak Prabowo. Nah karena itu secara etika tentu NasDem istilahnya tahu diri ya, bahwa dia memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung terlebih dahulu,” kata Saan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/10).
“Kalau misalnya NasDem ribut soal kabinet rasanya kurang paslah minta ini minta itu. Jadi kita lebih kepada dalam posisi tahu diri,” sambungnya.
Namun, Saan memastikan tanpa masuk kabinet atau mendapat jatah menteri, NasDem tetap mendukung pemerintah.
“NasDem firm gabung dalam koalisi pemerintah dan memberikan dukungan apapun yang menjadi kebijakan program dan keputusan Pak Prabowo,” kata dia.
Selain itu, dia memastikan NasDem tidak akan menjadi oposisi pemerintah ke depan.
“Bukan, kita tetap dalam barisan pemerintahan,” pungkasnya.
Sumbang Pikiran
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyampaikan hal yang sama. Dia menegaskan, NasDem memastikan tidak akan masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.
“Atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet,” kata Taslim seperti dikutip Senin (14/10).
Taslim mengungkap, hadirnya pemikiran yang disampaikan NasDem ke pemerintah lebih penting ketimbang menaruh kadernya ke dalam kabinet sebagai menteri.
“Menurut kita pikiran-pikiran kita kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kita masuk dalam kabinet,” jelas Taslim.
Meski tidak ada di dalam kabinet, Taslim memastikan, NasDem akan terus berkontribusi untuk pemerintah meski tidak ada perwakilan di dalam kabinet.
“Pikiran-pikiran kita kontribusi kita terhadap berbagai hal itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk,” Taslim menandasi.