Isu Masuk Kabinet Prabowo di Pertengahan Jalan, NasDem: Kami Punya Komitmen Politik
Partai NasDem menilai tidak adanya kader di Kabinet Merah Putih membuat hubungannya dengan Prabowo lebih mesra.
Partai NasDem menilai tidak adanya kader di Kabinet Merah Putih membuat hubungannya dengan Prabowo lebih mesra. Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, NasDem tetap mendukung pemerintahan Prabowo meski tidak mendapatkan jatah Menteri.
"NasDem kan di dalam pemerintahan portofolio tidak di menteri, itu saja. Biasanya kan itu lebih mesra ketimbang yang di dalam," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/10).
"Iya kan lebih closely friend itu ya," sambungnya.
Willy mengungkapkan, Partai NasDem punya komitmen politik dengan Prabowo. Tetapi, pihaknya tidak mau berandai-andai kader NasDem bakal bergabung di pertengahan jalan Kabinet Prabowo.
"Nanti kita lihat lah, tapi NasDem memiliki komitmen politik yang kuat, strong, untuk kemudian pemerintahan ini berjalan untuk mengantarkan cita-cita yang sudah diletakan dari para founding father yang kemudian dipertegas oleh Prabowo ini berjalan dengan baik," pungkasnya.
Evaluasi Menteri Tiap Hari
Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi menjawab kabar Presiden Prabowo Subianto akan mengevaluasi jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih dalam waktu enam bulan. Dia mengatakan Prabowo setiap hari mengevaluasi jajaran kabinetnya.
"Ndak, ndak, evaluasi tidak begitu. Evaluasi setiap hari akan dievaluasi, setiap saat akan dievaluasi. Jadi enggak ada patokan sekian bulan, sekian bulan, enggak ada," kata Prasetyo kepada wartawan di Akmil Magelang Jawa Tengah, Minggu (27/10).
Dia membantah ada kausal dalam pakta integritas bahwa menteri diberikan waktu enam bulan dam apabila kinerjanya tidak bagus harus siap direshuffle dalam jangka waktu itu.