'Ndasmu Etik' Dijadikan Candaan, Jubir Ganjar: Beliau Belum Move On, Masih Baper
Juru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim bahwa kalimat umpatan tersebut sebenarnya adalah ekspresi candaan.
Hal itu Prabowo ungkap saat Rakornas Partai Gerindra
- Dukcapil Buka Suara Terkait KTP Dua Putra Anies Baswedan Dicatut Dukung Calon Independen Pilgub Jakarta Dharma Pongrekun
- Budi Djiwandono Bakal Maju Pilgub Jakarta, NasDem: Tokoh Muda Sudah Melalui Pergulatan Politik
- Nama-Nama yang Digadang Maju Pilgub DKI 2024
- 6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
'Ndasmu Etik' Dijadikan Candaan, Jubir Ganjar: Beliau Belum Move On, Masih Baper
Beredar rekaman video viral calon presiden Prabowo Subianto yang menyebutkan 'ndasmu etik', dalam pidatonya di rapat koordinasi nasional (rakornas) Partai Gerindra di Jakarta, Jumat (15/12).
Kalimat bernada umpatan tersebut merujuk ke pertanyaan capres Anies Baswedan soal etika, yang ditujukan ke Prabowo dalam debat Capres 2024 episode perdana oleh KPU, Selasa (12/12).
Juru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim bahwa kalimat umpatan tersebut sebenarnya adalah ekspresi candaan.
"Pak Prabowo senang bercanda, itu becandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra, seribu persen bercanda," jelas Dahnil dalam keterangan yang dikutip di berbagai media, Sabtu (16/12).
Menanggapi viralnya video tersebut, juru bicara paslon Ganjar-Mahfud, Michael Victor Sianipar, menilai tidak pantas persoalan etika dijadikan bahan bercandaan bahkan umpatan.
"Etika adalah standar moralitas kepemimpinan yang mendasar. Pemimpin bangsa adalah teladan bagi orang banyak. Kalau yang di atas menganggap remeh etika, maka yang di bawah juga akan ikut. Bangsa yang kehilangan etika akan kehilangan landasan kehidupan yang beradab," kata Michael dalam keterangannya, Sabtu (16/12).
Michael meyakini umpatan yang dilontarkan Prabowo adalah ekspresi spontan. Prabowo dianggap masih baper dengan jalannya debat capres kemarin.
“Biasanya, kalimat spontan seperti itulah jendela karakter seseorang yang sebenarnya. Mungkin Pak Prabowo masih frustrasi dan baper karena kesulitan menjawab dengan tegas pertanyaan seputar etika yang dilontarkan lawan debatnya kemarin," tambah Michael.
Politisi muda Partai Perindo ini juga berharap agar pemimpin Indonesia ke depan haruslah bisa menerima pertanyaan dan kritik dengan baik.
“Bayangkan bagaimana jadinya kalau seorang pemimpin tidak tahan dikritik dan tidak biasa berdebat sehat? Jangan sampai pemimpin Indonesia nantinya seorang yang anti-kritik, yang berhari-hari tidak melupakan orang yang mengkritisinya, bahkan dibawa tidur pun masih terngiang-ngiang," kata Michael.
Michael menyarankan agar capres Prabowo move on dari performa debat kemarin dan fokus menyiapkan diri untuk debat berikutnya.
“Saran saya, janganlah terlalu lama frustrasi terhadap isu etika yang ditanyakan kemarin. Pak Prabowo perlu move on dan persiapkan diri, supaya debat berikutnya bisa menjawab pertanyaan lebih tegas dan lebih baik lagi," kata Michael.