Ngabalin Desak Prabowo Ungkap Mantan Presiden yang Dipantau Intelijen
Ngabalin meminta Prabowo memberikan data adanya intelijen yang memantau pejabat negara. Dia membantah tudingan ketua partai politik dipantau intel. Menurutnya, Jokowi menjadi sosok yang membina partai politik.
Ali Mochtar Ngabalin menanggapi pidato kebangsaan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut intelijen negara memantau sejumlah tokoh, termasuk mantan presiden. Dia meminta Prabowo mengungkap siapa mantan presiden dan pejabat negara yang merasa diinteli.
"Mungkin Pak Prabowo dalam perjalanan yang panjang, ketiduran dalam mobil jadi kaget bangun langsung ngomong yang tidak benar. Siapa (mantan Presiden) yang diinteli, kasih dong datanya," katanya di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/1).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan Prabowo Subianto pertama kali mencalonkan diri menjadi Capres? Pada tahun 2004, Ia memulai karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Capres dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ini meminta Prabowo memberikan data adanya intelijen yang memantau pejabat negara. Dia membantah tudingan ketua partai politik dipantau intel. Menurutnya, Jokowi menjadi sosok yang membina partai politik.
"Siapa sih yang merasa (diinteli)? Siapa mantan presiden yang merasa diinteli? Jangan buat berita bohong. Sayang dong kalau berita-berita bohong itu keluar dati mulut, cukup Andi Arief (Poltisi Demoktrat) lah. Jangan calon presiden Prabowo bikin berita bohong lagi nanti," tegasnya.
Ngabalin menegaskan, saat ini pemerintahan Jokowi-JK tengah mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2019 agar berjalan damai. Untuk itu, dia mengingatkan agar tidak ada pihak yang berusaha mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Karena itu saya berkali-kali mengatakan bahwa siapa saja yang upaya melakukam upaya delegitimasi terhapa KPU sebagai penyelenggara pemilu yang damai, serentak dan baik dan pemerintah menjatuhkan wibawa pemerintah maka kami akan melakukan perlawanan itu," ujarnya.
Prabowo menyinggung kerja intelijen dalam pidatonya di JCC Senayan, Senin (14/1). Dia menuding intelijen bekerja untuk mengintai orang-orang di sekelilingnya, mulai dari Ketua MPR Zulkifli Hasan, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Rachmawati Soekarnoputri.
"Intelijen itu nginteli musuh negara, jangan inteli mantan presiden Republik Indonesia, jangan intel mantan ketua MPR, jangan inteli anak proklamator, jangan inteli mantan panglima TNI, jangan inteli ulama besar kita," tutupnya.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Debat Capres Tangkal Terorisme, Strategi Paslon Mana Paling 'Kena'
Reaksi 'Sinis' Kubu Jokowi Tanggapi Pidato Kebangsaan Prabowo
NasDem Tantang Prabowo Jelaskan Isu Penculikan Aktivis di Debat Capres
Staf Khusus Presiden Bantah Prabowo Soal Banyak BUMN Bangkrut
Singgung Keluarga Cendana, Kubu Jokowi Ragu Prabowo Komit Berantas Korupsi