Noriyu dukung Jokowi-JK karena kepincut Revolusi Mental
Anggota DPR ini menilai Revolusi Mental ala Jokowi-JK mendekati pembenahan aspek kesehatan jiwa.
Politikus Partai Demokrat Nova Riyanti Yusuf (Noriyu) akhirnya memilih mendukung Jokowi - JK di Pilpres 9 Juli mendatang. Namun dia membantah hal ini dilakukan karena sakit hati dengan Demokrat yang telah mencopot dirinya dari pimpinan Komisi IX DPR.
Noriyu mengungkapkan alasannya mengapa akhirnya membelot dari keputusan Demokrat untuk mendukung Prabowo - Hatta. Dia mengatakan, konsep Revolusi Mental Jokowi - JK setidaknya mengarah pada pembenahan kesehatan jiwa yang selama ini menjadi perhatian dan keahliannya.
"Saya tunggu-tunggu siapa capres yang bicara kesehatan jiwa. Dari Pak Prabowo belum juga ucapkan, yang paling mendekati adalah Revolusi Mental," ujar Noriyu kepada merdeka.com, Selasa (1/6).
Anggota DPR ini menilai Revolusi Mental ala Jokowi - JK mendekati pembenahan aspek kesehatan jiwa. Dia tak mau pilihan politiknya ini dikaitkan dengan masalahnya bersama Fraksi Partai Demokrat DPR.
"Dan Revolusi Mental dari pada dikritik tanpa solusi, minimal dari aspek kesehatannya RUU Kesehatan Jiwa yang sudah diteken Menkes dan 9 fraksi di Komisi IX DPR bisa membantu melengkapi fondasi berpikir tentang Revolusi Mental dari aspek kesehatan," tutur dia.
"Dan jangan selalu hubungkan sikap politik saya dengan apa yang terjadi dalam hubungan saya dengan Fraksi Demokrat. Biar bagaimanapun, tugas saya sebagai legislator akan selesai September. Saya kelar berpolitik, sudah berjuang untuk RUU Kesehatan Jiwa sesuai janji kampanye 2009, per Oktober saya mulai urus administrasi," tegas dia.
Noriyu menambahkan, pihaknya akan berhenti dari dunia politik setelah selesai masa bakti di DPR 2009-2014. Dia lebih memilih untuk berkarier di Harvard University, Amerika Serikat.
"Untuk memenuhi undangan profesor Byron Good dari Harvard University untuk menjadi research scientist dan visiting fellow mulai Februari 2015. Jadi saya benar-benar good bye politik," pungkasnya.
Baca juga:
Dukung Prabowo, Demokrat disindir kubu Jokowi soal iklan korupsi
Didukung Demokrat, Anis Matta yakin Prabowo-Hatta menang
'Dukungan Demokrat ke Prabowo tanda keberpihakan SBY di Pilpres'
Hatta: Demokrat adalah tenaga baru buat kita
Politikus cantik Demokrat tunjukkan dukung Jokowi di Twitter
-
Mengapa perolehan suara Partai Demokrat merosot di Pemilu 2014? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.