Nur Asia Uno Putuskan Tak Maju Bursa Pilkada Tangsel 2020
Kepastian itu disampaikan sang suami, Sandiaga Salahuddin Uno, lewat video berdurasi dua menit yang diunggah di Instagram pribadinya. Kabar Mpok Nur sapaan bagi Nur Asia Uno ikut bertarung dalam Pilkada Tangerang Selatan itu sebelumnya diusulkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Teka-teki Nur Asia Uno maju dalam pemilihan Wali Kota Tangerang 2020 mendatang terjawab. Wanita kelahiran 28 November 1970 itu dipastikan tak maju dalam kontestasi Pilkada Tangerang Selatan.
Kepastian itu disampaikan sang suami, Sandiaga Salahuddin Uno, lewat video berdurasi dua menit yang diunggah di Instagram pribadinya. Kabar Mpok Nur sapaan bagi Nur Asia Uno ikut bertarung dalam Pilkada Tangerang Selatan itu sebelumnya diusulkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
"Setelah kita bertukar pikiran dan informasi akhirnya Mpok Nur memutuskan untuk akan fokus di kegiatan sosialnya dan tidak akan maju dalam Pilwalkot di Tangerang Selatan," kata Sandiaga dalam video tersebut seperti dilihat Liputan6.com pukul 09.30 WIB, Rabu (9/10).
Mpok Nur pun memberikan alasan tak maju dalam Pilkada Tangerang Selatan. Dia mengaku saat ini tengah fokus dalam kegiatan sosial di bidang anak dalam wadah YAMSA (Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak).
"Masih banyak anak-anak yang mesti diurus dan saya harus fokus dengan bidang sosial saya yang mengurus mereka yang mendapat kekerasan terhadap anak, pendidikan layak, karena masih banyak sekali anak Indonesia yang belum mendapat pendidikan layak dan kesehatan terutama," kata Nur.
Menutup pernyataan tersebut, Sandiaga memberi semangat untuk siapa pun yang akan maju dan dapat memberi dampak positif tidak hanya untuk Tangerang Selatan, tapi seluruh Indonesia.
"Kita sudah mengambil keputusan, terus semangat, maju terus dan sampai jumpa di kegiatan YAMSA berikutnya," kata Sandiaga.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengusulkan istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno untuk maju dalam kontestasi Pilkada Tangerang Selatan 2020, sebagai calon Walikota Tangsel karena dinilai memiliki kemampuan memimpin.
"Saya telah mengusulkan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk memajukan Nur Asia Uno sebagai calon Wali Kota Tangerang Selatan yang akan diusung Partai Gerindra pada Pilkada Tangerang Selatan 2020," kata Dasco di Jakarta, Rabu (31/7).
Usulan itu sudah disampaikan Dasco kepada Sandiaga. Menurut dia, ada beberapa alasan mengapa Nur Asia diajukan maju dalam Pilkada Tangsel. Pertama, di wilayah tersebut terbukti tidak resisten terhadap pemimpin perempuan. Kedua menurut Dasco, Nur Asia memiliki kapasitas dan kapabilitas sehingga tidak perlu diragukan untuk memimpin Tangsel.
"Lalu, pemilih emak-emak pendukung Sandiaga Uno dan fans Nur Asia Uno sangat banyak di Tangsel," ujarnya.
Dasco mengatakan, Tangsel merupakan daerah dengan pembangunan yang cepat sehingga diperlukan orang-orang kreatif, teliti dan inovatif. Dia menilai kriteria-kriteria tersebut diperlukan agar pembangunan di Tangsel ke depan dapat tersinkronisasi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Akan tetapi, Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tangerang Selatan, belum bulat menyatakan dukungan kepada Siti Nur Asia (Mpo Nur) untuk maju sebagai kandidat calon Wali Kota Tangerang Selatan pada Pemilihan Umum 2020 mendatang.
Sekjen DPC Gerindra Tangerang Selatan, Yudi Wibowo mengatakan, nama Mpo Nur yang merupakan istri Sandiaga Salahuddin Uno, ini sempat dilemparkan langsung oleh Pengurus DPP Gerindra, Sufmi Dasco kepada Cawapres Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu itu.
"Maka Pak Dasco ketika bertemu Pak Sandi Uno menanyakan dan masih dijawab dengan senyuman oleh Pak Sandi, Pak Dasco memperoleh nama Mpo Nur dari usulan kader dan kelompok relawan," tegas dia, Jumat (2/8).
Yudi mengaku, saat ini internal partainya masih dalam tahap penilaian dan penjaringan aspirasi dari kader dan masyarakat Tangsel, untuk diusung partainya. "Saat ini kami masih berjalan tahap penilaian dan penjaringan aspirasi dari kader dan masyarakat Tangsel. (Nama yang masuk) Banyak, ada kader Anggota DPRD Banten, anggota DPRD Tangsel yang lama maupun yang baru, tokoh relawan dan beberapa kader DPP juga ada. Semua masuk penilaian," ucap dia.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
Baca juga:
Ditanya soal Restu 3 Pejabat Tangsel Maju Pilkada, Airin Bilang 'Senyumin Aja'
Istri Sandiaga Uno Diusulkan Waketum Maju Pilwalkot, Ini Reaksi Gerindra Tangsel
Didorong Maju Pilwalkot Tangsel, Ini Respons Ade Irawan
Gugatannya ditolak MK, Ini kata lawan Airin di Pilkada Tangsel
Ratusan polisi & 'pendekar' jaga penetapan pemenang Pilkada Tangsel
KPUD tetapkan Airin-Benyamin jadi pemenang Pilkada Tangsel
Menang lagi di pilkada, Airin minta berdamai dengan lawan politik