Nurdin Halid sebut posisi Ketua Harian, Dewan Pembina & Dewan Pakar tak akan diubah
Terkait nama kandidat Sekjen, ia mengatakan tak diusulkan secara spesifik dalam pemandangan umum peserta Munaslub.
Ketua Umum Partai Golkar definitif, Airlangga Hartarto diberikan mandat penuh oleh peserta Munaslub untuk merevitalisasi kepengurusan partai. Akan ada perampingan formasi jabatan namun ada beberapa jabatan yang tak dihapus.
Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan posisi Ketua Harian tak akan diubah atau dihapus. Dia juga menyebut posisi Ketua Harian yang dijabat olehnya tak akan diganti. Jabatan lainnya yang tak akan berubah yaitu Dewan Pakar dan Dewan Pembina.
"Tidak ada perubahan," kata dia ditemui di arena Munaslub Golkar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/12).
Mengenai siapa yang akan menjabat Sekjen, ia mengatakan akan ditetapkan selanjutnya. "Oh itu nanti. Tergantung Ketua Umum karena memberi mandat penuh kepada Ketua Umum," jelasnya.
Terkait nama kandidat Sekjen, ia mengatakan tak diusulkan secara spesifik dalam pemandangan umum peserta Munaslub. Tapi ia mengakui banyak sejumlah nama yang beredar. Termasuk usulan mempertahankan Idrus Marham sebagai Sekjen.
"Antara lain masih banyak yang mengusulkan mempertahankan Pak Idrus Marham. Ada yang mengusulkan Pak Ibnu Munzir. Ada yang mengusulkan Pak Ludwijk (Friedrich Paulus), Pak Eko (Wiratmoko). Itu nama-nama yang beredar," sebutnya.
"Saya kira nanti Pak Airlangga punya pilihan yang tepat dan kriteria sesuai dengan visi dan misi yang akan diemban," lanjutnya.
Mengenai periodisasi, disepakati berdasarkan mayoritas pandangan umum yaitu melanjutkan sisa kepengurusan sesuai AD/ART. "Maka sudah kita sepakati tadi, 2014-2019. Dapat diperpanjang mempersiapkan Munaslub, mempercayakan munas melalui rapimnas," ujarnya.
Baca juga:
Silang pendapat masa jabatan Airlangga di partai beringin
Nusron sebut tak ada celah untuk menantang Airlangga jadi Ketum Golkar
Airlangga sebut didukung seluruh DPD I & II, dikukuhkan jadi ketum Golkar besok
Setelah Novanto lengser, giliran kursi Idrus Marham 'digoyang'
Munaslub perdebatkan masa jabatan Ketum Airlangga hanya sampai 2019
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang Nurdin Halid nilai sangat layak untuk memimpin Golkar? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.